Cerita Pekerja Pembangunan Puskesmas yang Diselamatkan Satgas Damai Cartenz

Fredy Nuboba
Tinus Janwarin pekerja pembangunan Puskesmas Distrik Paro Kab. Nduga yang di selamatkan Satgas Damai Cartenz 2023. Foto : Istimewa/iNewsJayapura.id

MIMIKA, iNewsJayapura.id - Tinus Janwarin salah satu dari 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga yang dievakuasi Satgas Damai Cartenz dari intimidasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya, mengaku masih trauma.

Pria berdarah Maluku ini menceritakan apa yang terjadi hari demi hari mendapatkan intimidasi dari KKB selama melakukan pembangunan puskesmas. Saat pengerjaan pertama pada pertengahan Desember 2022 lalu sudah mendapatkan teror. Semua barang yang dibawa oleh pekerja diperiksa oleh KKB, baik itu dompet, HP dan identias. Kelompok kriminal tersebut juga membakar barang-barang milik pekerja.

"Ketika kita sampai di rumah yang kita tempati sementara, barang-barang diperiksa, barang yang tidak penting juga dibakar oleh mereka. Identitas kita juga disita, dan pada malamnya baru dikembalikan," kata Tinus di kediamannya di Timika, pada Selasa (7/3/2023).

Teror pertama dirasakan pada 29 Desember 2022. Pada malam hari Egianus dan kelompoknya datang ke Paro. Namun ia tidak mengetahui yang mana orangnya. "Kita hanya dikasih tahu oleh masyarakat setempat komandan besar di sini, tapi tidak dikasih tahu namanya," ungkapnya.

Pada saat ada Egianus dan kelompoknya, masyarakat setempat memberitahukan kepada kontraktor dan kepala tukang (mandor) agar tidak boleh keluar di malam hari. "Hanya boleh di tempat tinggal dan di tempat kerja juga. Boleh bekerja kalau sudah diperintahkan oleh mereka (KKB)," kata Tinus yang bermarga Kei.

Egianus sempat marah besar kepada para pekerja. Ia mengatakan ada yang menuding para pekerja telah mengumpat kepada pimpinan KKB itu. Kepala tukang kemudian dipanggil oleh Egianus dan dibentak dengan kata-kata binatang. 

"Padahal kita tidak pernah mengatakan babi hutan. Dia kemudian mengeluarkan kata-kata binatang dan juga bilang kerja cepat! nyawa kamu ditangan saya," cerita kepala tukang kepada para pekerja.

Mengetahui ada ancaman tersebut, pada malam harinya para pekerja pun ketakutan dan tidak ada yang bisa tidur sampai pagi. Bahkan belum bisa melakukan pekerjaan pembangunan puskesmas, sebelum ada keputusan dari KKB.

"Bapak tukang bilang jangan keluar duduk di rumah, habis mereka bikin adat kita bisa kerja atau tidak, demi kita keselamatan jangan keluar," ungkapnya.

Ia juga menceritakan pada pengerjaan tahap dua di Fabruari 2023 untuk menyelesaikan pembangunan puskesmas, Egianus juga kembali marah. Tidak hanya kepada para pekerja, namun juga masyarakat di Distrik Paro.

"Februari saat kita kerja setahu saya yang kedua kali itu sempat dia (Egianus) punya HP atau HT hilang. Kita disuruh pulang dan masyarakat semua disuruh mencari barang yang hilang," ucapnya.

Editor : Damn

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network