MALUKU TENGGARA, iNewsJayapura.id - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Fransiskus (Epen) Safsafubun menolak pencalonan Veky Suanthie (VS) sebagai Bakal Calon Bupati lewat DPD PSI Malra.
Safsafubun menegaskan bahwa memang setiap warga negara berhak mencalonkan diri. Namun, menurut dia, pencalonan seseorang sebagai pemimpin daerah harus mempertimbangkan berbagai faktor yang memungkinkan terselenggaranya pemerintahan yang profesional dan pembangunan yang berguna.
Menurut Safsafubun, VS memiliki banyak kelemahan terutama ketidakmampuannya di bidang kebirokrasian.
“Veky (Red: Veky Suanthie) tidak paham birokrasi. Pola manajemen Veky adalah manajemen tukang bakso. Dia akan atur sendiri dari depan sampai belakang,” kata Safsafubun via telepon kepada wartawan, Jumat (09/08/2024) malam.
Selain itu, VS memiliki karakter diri yang bertentangan dengan karakter pemimpin publik. Menurut Safsafubun, tidak etis dalam bercakap dan cenderung menyombongkan kekayaannya.
“Saya khawatir ketika menjadi bupati, Veky perlakukan para pegawai seperti karyawan perusahaannya, dia maki, bicara takaruang dan tidak sopan. Bicaranya selalu tunjukkan kekayaan. Orang ini materialistis,” ungkap Safsafubun.
Safsafubun juga menegaskan bahwa seseorang jadi bupati di Maluku Tenggara harus memahami dan menghayati adat istiadat suku Kei. Sebab, lanjut dia, masyarakat adat Kei menjunjung norma dan hukum adat yang diwariskan turun-temurun dari leluhur.
“Saya khawatir ketika orang ini menjadi bupati, nilai-nilai adat istiadat dan ritus adat Kei akan tergerus. Dia tidak tahu adat istiadat Kei, sedangkan bahasa Kei saja dia tidak tahu, apalagi hukum adat Larvul Ngabal,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Safsafubun, Veky punya latar belakang kapitalis. Ia khawatir suatu saat Veky akan memonopoli investasi di Malra.
“Veky bisa saja monopoli proyek dan investasi karena latar belakangnya murni bisnis. Praktek gurita proyek bisa saja dia praktekan,” terang Safsafubun.
Safsafubun berharap DPP PSI tidak mengusung VS karena menurutnya VS akan mempermalukan PSI dengan cara melakukan money politik saat pemilihan nanti.
“Veky tidak punya hubungan kekerabatan yang luas di Malra, paling yang dia andalkan adalah uang untuk beli suara. Inilah yang paling mempermalukan PSI sebab DNA PSI adalah anti korupsi dan anti politik uang,” tegasnya.
Safsafubun menambahkan apabila DPP PSI memberikan Rekomendasi kepada VS, maka PSI telah sengaja membiarkan praktek politik uang berlangsung di Maluku Tenggara, yang dilakukan oleh calon yang diusungnya.
Editor : Darul Mutaqim
Artikel Terkait