MERAUKE, iNews.id - Perum Bulog cabang Merauke menggelar sosialisasi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap beras dan gabah tahun 2025 bersama Pemerintah Provinsi Papua, pemerintah kabupaten Merauke, TNI, Perpadi dan Mitra, bertempat di Caffe valentine, Senin (03/2/2025)
Wakil Pimpinan Bulog Papua-Papua Barat, Jusri Pakke kepada sejumlah wartawan usai kegiatan mengatakan, Sosialisasi ini dalam rangka membahas harga gabah kering panen, gabah kering giling, dan harga beras tahun 2025 berdasarkan keputusan kepala badan pangan nasional RI nomor 2 tahun 2025 tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.Bulog akan melaksanakan penyerapan gabah dan beras produksi dalam negeri sepanjang tahun 2025.
Menurut Jusri, capaian penyerapan beras petani oleh perum bulog Merauke tahun 2024 berhasil melampaui target dari pemerintah pusat 11.000 ton dan berhasil menyerap 16.000 ton atau 140%, sehingga kami berterima kasih," ujarnya.
Untuk itu tahun 2025, perum Bulog Merauke menargetkan penyerapan sebesar 25.000 ton, dengan harapan hasil panen lebih maksimal dari tahun sebelumnya ditambah harga pembelian pemerintah(HPP) yang baru dapat meningkatkan semangat para petani," pungkasnya.
Sementara itu Pimpinan Cabang Perum Bulog Merauke, Karennu, mengungkapka HPP untuk beras dengan kualitas derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan menir maksimal 2 persen naik menjadi Rp12.000 per kilogram dari sebelumnya Rp11.000 per kilogram pada 2024. Kenaikan ini sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Selain itu, gabah kering panen di tingkat petani dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa 10 persen akan dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram. “Untuk gabah kering panen dengan kualitas di bawah standar tersebut, harganya akan disesuaikan dengan rafaksi kualitas gabah,” ujarnya.
Karennu berharap, dengan kenaikan harga ini dapat memberikan dampak positif bagi petani, khususnya di Kabupaten Merauke, dengan meningkatkan kesejahteraan mereka sekaligus mendorong semangat untuk lebih produktif dalam bertanam padi.
"Kami berharap harga baru ini menjadi motivasi bagi para petani untuk meningkatkan produksi padi, sehingga Kabupaten Merauke dapat terus mewujudkan swasembada pangan," pungkasnya.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait