JAYAPURA, iNewsJayapura.id – PT Pegadaian Area Jayapura akan memperluas pemasaran di beberapa daerah di Papua.
“Kami melihat beberapa daerah berpotensi untuk membuka dan menambah unit kerja seperti di Boven Digoel. Jadi sistemnya kita kerjasama dengan bank dengan menyediakan outlet untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan produk Pegadaian,” kata Asih Subekti selaku Pemimpin Pegadaian Area Jayapura, Rabu (26/7/2023).
Asih menyebut, jika animo masyarakat cukup bagus yang menggunakan produk Pegadaian, maka kedepannya perusahaan akan membuka outle sendiri.
Selain di Boven Digoel, unit kerja baru juga akan dibuka di Kabupaten Biak Numfor untuk memperluas pasar.
“Pegadaian juga telah memiliki unit kerja di Kenyam dan Merauke yang bekerjasama dengan Bank BRI. Kita tempatkan satu orang sebagai juru taksir barang yang akan digadai. Total ada 6 titik yang bekerjasama dengan bank tersebut, termasuk di dalam Kota Jayapura,” jelasnya.
Asih pun menyebut, pandemi Covid19 yang meski telah berlalu, namun masih mempengaruhi kinerja Pegadaian, khususnya di Area Jayapura.
“Tetapi kita berusaha untuk meningkatkan penjualan produk, khususnya mikro lantaran potensinya cukup besar, seperti di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dan beberapa lokasi di Arso, Kabupaten Keerom,” jelasnya.
Selain membuka outlet baru, Pegadaian juga bermitra dengan masyarakat untuk menjadi agen pemasaran produk dengan sistem sharing fee.
“Hingga 23 Juli 2023, omzet dari agen pemasaran Pegadaian mencapai 119,13 persen, sudah melampaui target dari Rp54 miliar, telah tercapai Rp63,6 miliar. Jadi ada tiga agen yaitu gadai, pemasar dan bayar” kata Asih.
Sementara itu, per 23 Juli 2023, Pegadaian Area Jayapura telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp795,6 miliar terdiri dari produk gadai dan non gadai.
“Jumlah pinjaman yang ada di masyarakat sebesar Rp786 miliar untuk produk gadai dan Rp9,6 miliar untuk produk non gadai yakni Kredit Usaha Rakyat atau KUR,” jelas Asih.
Dari sisi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan atau RKAP, kata Asih, realisasi pinjaman tersebut tercapai 99,7 persen untuk produk gadai.
Asih pun menyebut, penyaluran pinjaman kepada masyarakat dominan produk gadai lantaran merupakan core bisnis perusahaan plat merah tersebut dari enam outlet di bawah wilayah kerja Area Jayapura.
Sementara, penyaluran kredit non gadai yakni KUR, sebesar Rp9,6 miliar dengan batas maksimal pinjaman Rp10 juta tanpa agunan.
“Penyaluran KUR belum banyak, karena Pegadaian bukan satu-satunya industri jasa keuangan yang menyalurkan, ada beberapa bank negara dan bank daerah turut menyalurkan kredit serupa,” ucapnya.
Secara total, penyaluran kredit untuk produk non gadai sebesar Rp120 miliar atau masih sekitar 84 persen dari target Rp142 miliar.
Asih mengatakan, total nasabah aktif atau masyarakat yang masih memiliki pinjaman di Pegadaian wilayah kerja Area Jayapura sebanyak 91.346 orang.
Editor : Damn