INTAN JAYA, iNewsJayapura.id - Ada sebuah Kampung di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah yang sering disebut dengan negeri diatas awan. Kampung Bilogai namanya, salah satu wilayah yang dikenal sulit untuk mendapatkan air bersih karena letaknya yang berada di atas ketinggian.
Namun kini, sejarah baru telah tercipta. Warga Kampung Bilogai, tak lagi harus berjalan berkilo-kilo menembus lebatnya belantara hutan Papua untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kehadiran Satgas Yonif 330 Tri Dharma Kostrad telah membawa hal positif bagi masyarakat Bilogai.
Lettu Inf. Zaenal, Danpos Bilogai menyampaikan bahwa ada sumber mata air di dekat pos Bilogai, namun karena lokasinya cukup jauh membuat warga harus mengeluarkan "effort" lebih untuk mendapatkan air bersih.
"Saya amati, karena jarak relatif jauh, setiap harinya setelah mengambil air, banyak warga Kampung Bilogai singgah sejenak di pos untuk beristirahat sebelum kembali ke kampungnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Danpos menjelaskan bahwa sesuai arahan Dansatgas 330, jajaran Pos Bilogai agar melaksanakan patroli untuk mengecek kondisi mata air, dan mencari cara agar air dari sumber mata air dapat dialirkan ke lokasi terdekat yang lebih mudah dijangkau masyarakat.
"Setelah kami melaksanakan patroli ke lokasi sumber air yang jaraknya +/- 400 meter, saya laporkan kepada Dansatgas bahwa air dari sumber air bisa dialirkan ke depan pos Bilogai dengan menggunakan selang dan mesin jet pump untuk selanjutnya ditampung di tandon penampungan air," jelas Danpos.
Nobertus Mbuligau, warga Kp. Bilogai yang turut hadir saat momen peresmian tandon penampungan air yang dibuat Satgas 330 merasa bahagia dan mengucapkan terimakasih.
"Ini sejarah. Masyarakat Bilogai tak akan lupa, Satgas 330 sudah bantu air bersih untuk kami, terimakasih, Hormaat," ujarnya.
"Sekarang air bersih su dekat, Tuhan Berkati Satgas 330, Amakaniee," ucap Mama Monica menambahkan.
Berkat Satgas 330, kini masyarakat kampung Bilogai lebih mudah mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Editor : Damn