get app
inews
Aa Text
Read Next : Papua Siap Berangkatkan 1.076 Calon Haji

Balai Bahasa Terus Lalukan Revitalisasi Bahasa Daerah di Tanah Papua

Rabu, 21 Mei 2025 | 17:20 WIB
header img
Foto bersama usai melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah 2025. (Foto: Cornelia Mudumi)

JAYAPURA, iNews.id - Penting menjaga bahasa daerah karena merupakan bagian integral dari identitas budaya dan warisan nenek moyang.

Bahasa daerah juga berperan dalam melestarikan pengetahuan lokal, tradisi, dan senin budaya.

Terkait dengan hal itu, Balai Bahasa Provinsi Papua pada Selasa (20/5/2025) melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah 2025, yang kini telah masuk tahun keempat di empat kabupaten di Tanah Papua.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua Valentina Lovina Tanete mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan revitalisasi bahasa lokal di Tanah Papua, agar tidak mengalami kepunahan.

"Revitalisasi dilakukan agar bahasa lokal tidak mengalami kepunahan menyusul makin berkurangnya penutur bahasa lokal," ucapnya.

Ditambahkan Valentina,"Revitalisasi menjadi langkah penanganan setelah diketahui kondisi suatu bahasa apalah masih aman, kritis, atau bahkan menuju kepunahan,"pungkasnya.

Kemudian yang menjadi sasaran utama dari revitalisasi bahasa daerah yakni generasi muda, karena keterlibatan mereka sangat penting agar bahasa daerah dapat dilestarikan dan dapat digunakan setiap hari.

"Jadi bahasa daerah harus terus di suarakan oleh generasi muda, karena mereka akan mewarisi dan melestarikan ke depan terlebih khusus di Papua dengan 428 bahasa daerahnya," tuturnya.

Dijelaskannya di Papua paling banyak bahasa daerah dari setiap suku di tanah Papua, sehingga pihaknya menekankan pentingnya bersinergi dengan pemerintah daerah, sesuai peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2024, yang mengatur perlindungan dan pengembangan bahasa daerah sebagai kewenangan pemerintah daerah.

"Saya berharap dengan kegiatan ini ada penandatanganan komitmen bersama antara Balai Bahasa Papua dengan Pemerintah Daerah dari empat kabupaten, yakni Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Nabire, sebab bahasa yang kami revitalisasi tahun ini tidak akan diulang kembali tahun depan, harus diganti bahasa lain," jelasnya.

Valentina juga menjelaskan, Perlindungzn bahasa daerah di Papua mengadopsi model C yaitu pendekatan melalui komunitas seperti keluarga, sekolah dan gereja, karena keterbatasan sumber daya guru bahasa daerah.

Editor : Darul Mutaqim

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut