get app
inews
Aa Text
Read Next : Kloter UPG-29 Asal Papua Jalani Karantina di Embarkasi Makassar Sebelum Berangkat ke Jeddah

OJK Gelar Edukasi Pasar Modal Terpadu 2025 di Papua, Dorong Inklusi Keuangan dan Literasi Syariah

Rabu, 28 Mei 2025 | 06:34 WIB
header img
Foto bersama dalam penyelenggaraan Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 di Jayapura. (Foto: Istimewa)

JAYAPURA, iNews.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas jangkauan literasi dan inklusi pasar modal hingga ke wilayah timur Indonesia melalui penyelenggaraan Sosialisasi Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 di Jayapura, Papua, pada 26–27 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menghadirkan akses pasar modal yang merata dan berkelanjutan bagi masyarakat Bumi Cenderawasih.

SEPMT 2025 merupakan hasil kolaborasi OJK bersama Self-Regulatory Organizations (SRO) seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Papua dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Universitas Yapis Papua menjadi pusat kegiatan SEPMT, dengan acara utama berupa Kuliah Umum Pasar Modal Syariah yang dihadiri langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.

“Investasi di Pasar Modal Syariah merupakan salah satu pilihan strategis untuk melindungi nilai aset dari inflasi sekaligus mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan prinsip Islam,” ujar Inarno.

Ia menambahkan bahwa produk pasar modal syariah kini semakin relevan dan mudah diakses seiring perkembangan teknologi keuangan digital. Hingga 15 Mei 2025, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mencatat pertumbuhan sebesar 2,62 persen secara year-to-date (ytd) dan 3,29 persen year-on-year (yoy), dengan nilai kapitalisasi mencapai Rp7.100,61 triliun.

Dari sisi produk, dana kelolaan Reksa Dana Syariah mencapai Rp57,72 triliun (tumbuh 14,18 persen ytd), sementara nilai outstanding Sukuk Korporasi mencapai Rp62,97 triliun dan Sukuk Negara sebesar Rp1.704,34 triliun.

Rektor Universitas Yapis Papua, Didik S. S. Mabui, menyambut baik inisiatif ini. “Mari jadikan momentum ini untuk memperluas wawasan generasi muda dalam mengenal keuangan syariah, baik di kampus maupun masyarakat luas,” kata Didik.

Selain edukasi kepada generasi muda, OJK juga menyasar pelaku usaha lokal melalui sesi Sosialisasi Alternatif Pendanaan Perusahaan melalui Pasar Modal, yang digelar pada 26 Mei. Ratusan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hadir dalam kegiatan ini. Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Eddy Manindo Harahap, menjelaskan langkah konkret yang dapat ditempuh UKM untuk mengakses pendanaan melalui pasar modal.

“Kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat struktur permodalan pelaku usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif,” ujar Eddy.

Sebagai bagian dari rangkaian SEPMT, talkshow interaktif bertajuk “Melek Keuangan: Strategi Investasi Cerdas dan Menghindari Investasi Ilegal” turut disiarkan langsung oleh TVRI Papua. Talkshow ini menghadirkan narasumber dari OJK dan BEI Perwakilan Papua yang membahas strategi investasi dan pentingnya kehati-hatian dalam memilih instrumen keuangan.

Kehadiran SEPMT 2025 di Papua menegaskan komitmen OJK dalam memberikan kesempatan setara bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk mengakses pasar modal. Diharapkan, inisiatif ini akan mendorong peningkatan jumlah investor ritel serta minat calon emiten dari kawasan timur Indonesia sebagai bagian dari penguatan ekonomi nasional berbasis pasar modal.

Editor : Darul Muttaqin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut