JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua bersama Unicef dan Gapai Papua mencanangkan Imunisasi IPV2 di Provinsi Papua, Rabu (12/7/2023).
Imunisasi IPV2 (Introduksi Ikunisasi IPV dosis Kedua) adalah imunisasi Polio dosis kedua yang diberikan kepada bayi dan anak sebelum umur 5 Tahun.
Pemberian IPV2 dilakukan secara nasional lantaran kasus polio kembali muncul setelah 2014 lalu Indonesia dinyatakan bebas Polio.
Kemunculan kasus Polio di Indonesia termasuk di Papua tentu menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang langsung ditindaklanjuti.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame mengaku jika peran semua pihak penting untuk mensukseskan pemberian vaksin Polio di seluruh Provinsi Papua.
"Setelah tahun 2019, muncul kasus Polio di Papua, lalu kasus di Aceh tahun 2022 dan Jawa Barat ditahun 2023, sehingga dengan satu kasus saja, maka sudah dinyatakan KLB," kata Robby.
Poliornyelitis (Polio) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Polio. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
Virus polio termasuk golongan human enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah terkantaminasi dengan kotoran/tinja dari orang yang terinfeksi virus polio.
"Maka mari kita sukseskan imunisasi Polio IPV2 ini, mari kita siapkan generasi emas Papua yang sehat bebas dari Polio. Keberhasilan kita jika kita sebagai orang tua bisa membawa anak-anak kita untuk imunisasi,"ucapnya.
Dikatakan, IPV dosis kedua diberikan pada usia 9 bulan bersamaan dengan imunisasi Campak dan Rubela. Pemberian dua atau lebih jenis imunisasi ini aman.
Pengenalan imunisasi IPV2 telah mulai dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten pada tahun 2022. Pada tahun ini, pelaksanaan pemberian IPV2 ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia termasuk Papua.
Dia mengatakan, semua anak harus diimunisasi minimal 90 persen, Jika hanya sedikit anak-anak yang diimunisasi, maka yang tidak diimunisasi akan menularkan polio ke anak lainnya. Jika terjadi penularan maka akan terjadi mutasi virus Polio dan kasus akan semakin banyak.
"Imunisasi adalah hak hidup semua masyarakat didunia ini, termasuk kita di Papua, sehingga kami harap dukungan semua pihak dalam program ini. Dan harapan kami harap semua anak-anak Papua 90 persen di imunisasi,” kata Robby.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua saat ini sudah menyiapkan seluruh vaksin yang dibutuhkan dan akan terus melakukan sosialisasi kepada tenaga kesehatan yang ada di Papua untuk kesiapan pelaksanaannya,
"Informasi lebih lanjut jika memerlukan terkait Imunisasi ini di Dinas Kesehatan dan Puskesmas-Puskesmas terdekat. lengkapi imunisasi anak, Jangan tunda, dengan imunisasi anak sehat, Kitong Semua Selamat. Imunisasi ini didapatkan di Puskesmas atau Posyandu terdekat secara gratis. Imunisasi ini sangat bermanfaat. Jadi, jangan takut dan jangan tunda,"pungkasnya.
Editor : Sari
Artikel Terkait