YAHUKIMO, iNews.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan serangan dengan senjata api terhadap warga sipil di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, pada hari Senin, 16 Oktober 2023.
Serangan yang dilakukan oleh KKB Yahukimo di bawah kepemimpinan Egianus Kogoya ini bukan yang pertama kali terjadi. Hanya dalam tahun 2023, mereka telah melakukan aksi serupa setidaknya dua kali.
Sebelumnya, pada tanggal 27 Agustus 2023, KKB Kodap XVI Yahukimo-Korowai melancarkan penembakan terhadap pekerja tambang tradisional, yang mengakibatkan tewasnya 3 orang dan luka-luka 9 orang di Distrik Awimbon Korowai. Kejadian itu terjadi di perbatasan antara Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo.
Selain itu, pada Desember 2018, kelompok KKB Egianus Kogoya juga terlibat dalam pembunuhan 31 pekerja PT. Istaka Karya di proyek jalan Trans Papua. Para pekerja tersebut sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.
Serangan KKB yang terjadi pada Senin, 16 Oktober 2023, pukul 13.30 WIT, di Kali I Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, telah menyebabkan kematian 7 penambang tradisional dan melukai 11 lainnya.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani S.Sos, S.I.K, M.H, menjelaskan bahwa pada hari Senin, tanggal 16 Oktober 2023, sekitar pukul 19.00 WIT, Polres Yahukimo menerima laporan dari dua warga yang berhasil melarikan diri dan selamat.
Mereka melaporkan bahwa sekitar pukul 13.30 WIT, mereka diserang oleh KKB yang jumlahnya diperkirakan mencapai 30 orang.
"Senin malam, kami menerima laporan dari dua korban yang berhasil melarikan diri dan selamat. Mereka menceritakan bahwa mereka diserang oleh sekitar 30 anggota KKB.
Serangan KKB ini ditujukan kepada masyarakat pendatang yang sedang melakukan penambangan di sekitar Kali I Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Para penambang tersebut diperkirakan berjumlah 20 orang," ujar Kepala Operasi tersebut.
Faizal menjelaskan lebih lanjut bahwa KKB tersebut melakukan serangan dengan senjata api, panah, parang, kampak, dan benda tajam lainnya.
Kelompok tersebut terbagi menjadi dua kelompok, di mana kelompok pertama menyerang kamp penambang, sementara kelompok kedua menyerang alat berat. Kelompok pertama membawa parang, panah, dan kampak, sementara kelompok kedua membawa senjata api dan kampak.
"Berdasarkan keterangan dari para korban yang selamat, serangan oleh KKB ini terbagi menjadi 2 kelompok, di mana kelompok pertama menyerang kamp masyarakat dan kelompok kedua membakar alat berat. Mereka menembaki, memanah, dan mengkampak warga di sana, serta membakar kamp dan alat berat," ungkap Faizal.
Kepala Staf Tugas Humas Damai Cartenz, AKBP Dr. Bayu Suseno SH, S.I.K, MH, merasa prihatin melihat kondisi para korban yang tewas.
"Ada 7 korban yang tewas yang telah kita evakuasi, beberapa di antaranya tewas akibat tembakan, panah, kampak, dan juga ditimpa batu besar di kepala," kata Bayu.
Bayu juga menyatakan bahwa semua korban, baik yang tewas maupun yang selamat, telah dievakuasi ke Polres Yahukimo.
"Semua korban telah dievakuasi ke Polres Yahukimo, dan jenazah juga sudah kami serahkan kepada pihak keluarga," tambahnya.
Kepala Operasi Damai Cartenz menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan menangkap para pelaku.
"Kami akan mengejar para pelaku dan memastikan bahwa mereka dihadapkan pada proses hukum yang adil atas perbuatannya," tutup Faizal.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait