MANOKWARI, iNewsJayapura.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Fakfak Tahun 2024 bakal semarak menyusul telah hadirnya tim koalisi tujuh partai politik (parpol) non-parlemen, yang menamai gerbongnya 'Tim 7 Koalisi Non Seat'.
Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Fakfak, Habasia Rumbouw, yang juga sebagai Ketua Koalisi 7 Non Seat Fakfak menuturkan, bahwasannya koalisi ini dibentuk untuk menggalakan proses penjajakan kepada para figur - figur calon bupati dan wakil bupati yang nantinya akan diusung dan dikawal para parpol non parlemen secara independen dalam Pemilukada Fakfak 2024, serta figur calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilgub 2024.
Merujuk dari tingkat provinsi, tim koalisi partai politik (parpol) yang tergabung didalam wadah 'Tim Koalisi 7 Non Seat' antara lain, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai PKN, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai PPP dan Ummat, sejak dideklrasi pada 22 april 2024 lalu, dalam waktu sebulan berhasil menggalakkan prosesi penjajakan kepada sejumlah figur hingga sudah mengerucut ke sejumlah nama paslon kandidat yang disebut - sebut akan siap bertarung pada pemilukada Fakfak di 2024.
Demikian hal tersebut diungkapkan Ketua tim 7 koalisi non seat, Habasia Rumbouw, saat memaparkan hasil penjaringan dan survei internal yang telah dilaksanakan oleh tim koalisi 7 non seat di Kabupaten Fakfak, terhadap figur - fugur pasangan calon (Paslon) kandidat Cabup - Cawabup, bahkan figur Cagub - Cawagub untuk Papua Barat di Tahun 2024, dihadapan ketua umum koalisi 8 non seat Papua Barat, Harton Tapilattu, di salah satu cafe di Manokwari, Papua Barat, Selasa (28/05/2024).
"Jadi setelah kita lakukan survei atau proses penjajakan, diketahui khusus untuk Pilkada Fakfak 2024 ada 6 figur calon yang telah menyatakan akan maju sebagai bakal calon kepala daerah atau calon bupati fakfak. Namun baru 3 orang bakal calon yang lengkap dengan pasangannya,"Ungkap Habasia Rumbouw, Ketua Tim Koalisi 7 Non Seat Fakfak.
Para pasangan calon (Paslon) kandidat Calon Bupati - Calon Wakil Bupati Fakfak itu diantaranya, Paslon petahana, Untung Tamsil - Yohana Hindom, yang juga dikenal dengan sebutan Utayo jilid II dari partai pengusung utama adalah Partai Gerindra dan Partai PBB, Lalu ada Samaun Dahlan - Donatus Nimbetkendik dengan Partai pengusung utama adalah partai Golkar. Paslon selanjutnya, Abdul Karim Anggiluli - Chairudin Pawiloy, yang akrab disapa Haji Muda, yang disebut telah sukses mengikuti prosesi tahapan penjaringan di Partai PKS.
"Satu pasangan non partai atau independen itu adalah pasangan calon (paslon) Emanuel Komber dan Rico Thie dengan jargon "MARI". Dua nama lainnya yang disebut - sebut bakal ikut dalam bursa pilkada sebagai Bakal Calon Bupati (Cabup) namun belum ada pasangan calon wakilnya adalah bapak Abdul Razak Ibrahim Rengen yang juga selaku Kepala Bappeda dan Litbang Fakfak, serta Saleh Siknun anggota DPRD kader dari Partai PDI-Perjuangan,"Terang Habasia.
Habasia mengatakan bahwa bermodalkan kekuatan dan jaringan hingga di tingkat kampung, koalisi 7 parpol non-parlemen punya nilai tawar yang cukup untuk parpol parlemen dan para tokoh - tokoh atau figur yang digadang - gadang bakal maju dalam Pilkada Fakfak 2024. Sehingga komunikasi politik saat ini akan terus terbangun dengan sejumlah paslon yang telah lengkap dan siap, untuk kemudian menyelaraskan visi - misi dan komitmen membangun Fakfak.
"Kalkulasi kami, jika digabungkan 7 Partai Non Seat Fakfak ini mempunyai dukungan suara sah sebanyak 6.817 berdasarkan penetapan suarah Sah KPU Fakfak pada Pileg lalu,"Jelasnya.
Sementara untuk figur kandidat Pilgub Papua Barat 2024, dari sejumlah nama yang dijejaki di wilayah Fakfak, nama Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, selaku kepala suku besar Arfak dan juga selaku ketua DPW NasDem Papua Barat menjadi primadona dikalangan masyarakat sebagai bakal calon gubernur selanjutnya periode 2024 - 2029.
"Bapa Dominggus Mandacan Masyarakat masih memberikan harapan. Dan untuk figur Bacawagub muslim fakfak yang namanya kini tengah menjadi perhatian dikalangan Masyarakat fakfak adalah Hermanto Hobrouw, yang merupakan sosok murni birokrat kabupaten Fakfak yang sangat berfokus pada dunia pendidikan saat menjabat sebagai kepala dinas pendidikan fakfak, dan paham penataan tata kota serta sejumlah peraturan daerah dan tatanan adat wilayah Mbaham Matta,"Ucap Habasia.
Adapun saat ini, tim koalisi 7 non seat Fakfak berdasarkan hasil penjajakan di daerah, telah serius meneruskan hasil tersebut ke tim koalisi 8 tingkat Provinsi Papua Barat, guna ditindak lanjuti ke mekanisme lebih lanjut hingga ke DPP untuk menerbitkan mandat atau surat tugas dari setiap Partai Politik yang bergabung dalam tim koalisi tersebut.
Habasia juga menegaskan, bilamana sejumlah cabup-cawabup, serta para figur calon wakil gubernur yang ingin mendapat dukungan koalisi ini. Salah satunya wajib memiliki visi misi yang searah dan berkomitmen.
Yakni bisa membangun Fakfak menjadi daerah mandiri dalam perkembangan investasi serta kesejahteraan Masyarakat secara khusus dalam pengembangan SDM, Pendidikan dan Kesehatan harus diperhatikan dengan baik dan serius.
Editor : Damn
Artikel Terkait