JAYAPURA, iNewsJayapura.id – Penanggung Jawab Forum Peduli Pembangunan Kabupaten Mamberamo Raya (FPPKMR), Tom Aswa menegaskan pembangunan di Mamberamo Raya dimasa kepemimpinan Bupati John Tabo dan Wakil Bupati Ever Mudumi sebagian besar sudah berjalan, walau dalam tempo tiga tahun.
“Orang – orang yang demo hari – hari adalah orang yang tidak bertanggung jawab, yang tidak punya kepentingan di Mamberamo Raya dan juga mereka yang demo ini bukan hanya mahasiswa. Tetapi juga ASN dan orang yang tidak punya kepentingan yang demo terus. Dibalik itu ada maksud dan kepentingan apa. Mereka ini memang sebagian anak Mamberamo. Tetapi tidak pernah ada di Kaso. Saya sendiri ada di Kaso, tetapi saya tidak pernah ketemu saya punya abang – abang yang pegawai negeri pun tidak pernah saya ketemu di Kaso. Mereka tinggal di Jayapura, mereka lakukan aksi ini terus,” kata Tom saat menggelar jumpa pers di Jayapura. Sabtu (27/07/2024) di Rumah Kopi – Kotaraja, Kota Jayapura – Papua.
Dirinya mengingatkan pelantikan Pasangan bupati ini berdasarkan SK dari Kementerian Dalam Negeri. Demikian juga pengangkatan dan pemberhentian seorang kepala daerah sesuai dengan SK Pelantikan. “Orang – orang yang selalu demo ini, tidak punya kepentingan di Mamberamo Raya. Kami sebagai penanggung jawab, tetap kawal bapak bupati dan wakil bupati untuk membangun Mamberamo Raya,” tegasnya.
Sebagai warga asli Mamberamo Raya dirinya melihat pekerjaan yang sudah dilakukan saat menjabat. Pertama, pengaspalan jalan Kaso – Meso. Kedua adalah perencanaan Pembangunan lapangan terbesar di Kampung Danau Bira. Dimana tahap pertama dan kedua sudah dalam penggusuran sejauh 600 meter dan lebar 100 meter.
Kemudian jalan dari Burmeso – Sikari, Burmeso – Kustra dan dari Burmeso ke sebelah barat. Selanjutnya dari Kaso - Sarmi – Jayapura. Jalan Dabra – Douw – Taife juga sedang dibangun. Semua akses pelayan sudah dibuka.
Sedangkan untuk Gedung sekolah di kampung – kampung sudah dibangun semua. Rencananya tahun ini juga sudah mulai dibangun. Selain itu juga perumahan – perumahan di kampung juga sudah dibangun.
Kemudian ada tiga gereja GIDI terbesar juga sedang dibangun oleh pasangan bupati ini. “Rencana pak bupati mau resmikan dengan jembatan dari Burmeso – Logbond akan diresmikan serentak. Bapak bupati berjanji bulan November sudah bisa peresmian,” bebernya.
Wajah baru di Mamberamo Raya pembangunan lainnya semua sedang berjalan, jadi sebagai penanggung jawab pembangunan di Mamberamo Raya berpikir, oknum – oknum yang selalu demo. Apa yang mereka inginkan, karena saat ini pembangunan sedang berjalan dan sedang dibangun. Seperti halnya Kantor KPU dan Bawaslu juga sedang dibangun.
“Kantor Pertanahan juga sedang dibangun. Kira – kira teman yang selalu demo ini, ada kepentingan apa. Karena semua itu bupati dan wakil sudah bangun di Mamberamo Raya. Saya sebagai penanggung jawab saya ada di tempat dan semua sudah bangun. Saya anak Mamberamo dan saya ada disitu dan saya tau Pak Bupati sudah bangun Mamberamo Raya,” ungkitnya lagi.
Wajah kabupaten mulai kelihatan berubah dan bagus semasa di jabat Tabo – Mudumi.
Ditempat yang sama Tokoh Intelektual Mamberamo Raya, Asmos Fruaro menegaskan sudah jelas kepemimpinan pasangan ini sudah sangat jelas ada wajah kota Mamberamo Raya, berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya yang tidak pernah dilihat.
“Untuk teman – teman yang tidak bertanggung jawab mengeluarkan statement di media sosial harus bertanggung jawab. Ini sudah pencemaran nama baik bupati dan wakil bupati. Kedua saat kunjungan Bapak Pj Gubernur ke Mamberamo Raya. Bapak Pj sendiri sudah katakan bahwa kewenangan bukan ditangan Penjabat Gubernur. Tetapi Keputusan ada ditangan Menteri Dalam Negeri untuk pergantian bupati,” jelas Asmos.
Untuk itu dirinya meminta pemerintahan yang saat ini sedang berjalan dibawah kepemimpinan John Tabo – Ever Mudumi haruslah dihargai. Sebab mereka sendiri sudah merasakan Pembangunan.
Jangan ada gerakan tambahan, senada dengan itu Kepala Suku Lapago, Agus Rawa Kogoya yang juga Ketua Dewan Adat Lapago Provinsi Papua menegaskan Bupati Mamberamo Raya adalah anak Lapago dan sebagai orang adat, sudah dilakukan pencemaran nama baik terhadap John Tabo. Maka yang mencemarkan harus dipertanggungjawabkan.
“Kalau tidak saya minta dari pihak keamanan harus diproses hukum. Sesuai dengan perbuatan mereka,” tegasnya.
Untuk itu dirinya mengajak bersama – sama menjaga keamanan, karena saat ini semuanya sedang disibukkan dengan pesiapan Pilkada gubernur maupun bupati.
“Jadi kami harap tidak ada lagi ganggu – ganggu dengan demo. Masalah kamtibmas di provinsi ini juga menjadi tanggung jawab dari adat untuk menjaganya. Tidak boleh ada aksi demo. Itu mereka tidak bertanggung jawab. Saya minta segera dihentikan dan tidak boleh ada gerakan – gerakan tambahan,” tegas Agus Kogoya.
Diakuinya John Tabo adalah anak Lapago, tetapi yang bersangkutan termasuk tokoh besar, tokoh Papua.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait