JAYAWIJAYA, iNewsJayapura.id – Kebutuhan akan data dan informasi mengenai wilayah adat menjadi semakin penting dalam upaya mendukung perencanaan dan pengembangan wilayah yang bebas dari konflik dan memberikan manfaat yang tepat bagi masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan ini, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah menggelar Lokakarya Pemetaan Wilayah Adat di tiga wilayah adat, yaitu Gobalimo, Gutagi, dan Bogola.
Kegiatan yang berlangsung berkat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, DPRK, Yayasan Bina Adat Walesi, Samdhana Institute Bogor, serta partisipasi aktif seluruh kepala suku, orang tua adat, dan masyarakat ini telah menghasilkan pekerjaan yang signifikan. Pemetaan wilayah adat ini tidak hanya berhasil membangun pondasi kesepakatan sosial dan adat, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Jayawijaya Thony M. Mayor menekankan pentingnya generasi muda untuk mengetahui dan memahami batasan wilayah adat masing-masing agar tidak terjadi konflik di kemudian hari. “Penting bagi generasi muda untuk memiliki pengetahuan ini, agar kedamaian dan keutuhan wilayah tetap terjaga,” ujar Pj. Bupati. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan peta wilayah adat yang mencakup lima distrik: Bolakme, Melagolome, Piramid, Tagime, dan Tagineri.
Lokakarya ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat tentang wilayah adat dan menjadi langkah awal menuju pengembangan yang lebih baik dan berkelanjutan di Kabupaten Jayawijaya. Melalui upaya bersama ini, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait
