Aksi Demo Akan Dilakukan oleh Calon DPRK Papua

Berti
Wakil Ketua Fraksi Nasdem bersama Dua Calon Anggota DPR Papua Jalur Adat. (Foto : Istimewa)

JAYAPURA, iNewsJayapura.idAksi demo yang dilakukan karena dianggap panita seleksi (Pansel) DPRK Papua telah melecehkan Dewan Adat Papua dalam perekrutan anggota calon DPRK Papua di 8 kabupaten dan 1 Kota di wilayah Tabi dan Saireri.

Perwakilan Dewan Adat Daerah Pengangkatan (Dapeng) yang terdiri dari 9 Kabupaten/Kota akan melakukan aksi demo ke Kantor Gubernur Provinsi Papua, pada Rabu besok 15 Januari 2025.

Ketua Tim Pengangkatan Calon Anggota DPR K Papua yang jug sebagai Dewan Adat Suku Wilayah Tabi, Daniel Toto menegaskan, aksi demo damai akan dilakukan di Kantor Guberur Papua, pada Besok Rabu 14 Januari 2025.

“Kami minta kepada Gubernur Papua agar hasil seleksi anggota DPRK Papua yang lakukan oleh tim Pansel dibatalkan,” ujarnya kepada wartawan di DPR Papua, Selasa (14/1/2025)

Daniel menegaskan, Pansel tidak melaksanakan Peraturan Pemerintah nomo 106 dan peraturan Pansel itu sendiri, yang seharusnya dalam proses seleksi itu harus ada score atau penilaian yang disampaikan kepada dewan adat.

“Kami kecewa dengan Pansel atas hasil yang dikeluarkan. Pansel telah melecehkan Dewan Adat Papua karena tidak mentaati peraturan peraturan yang berlaku, sehingga kami besok akan melakukan aksi demo untuk meminta kepada Gubernur agar hasil seleksi di batalkan dan dilakukan perekrutan ulang,” tegas Daniel.

Daniel yang juga sebagai calon anggota DPRK yang digugurkan oleh Pansel menyampaikan kekecewaannya karena sudah 12 tahun lebih bekerja di dewan adat tidak mendapat pertimbangan dari pansel itu sendiri.

Bahkan 7 rekomendasi dari dewan adat untuk calon anggota DPRK Papua juga ikut di gugurkan.

Anehnya, lagi dua nama muncul dipertengahan tanpa mengikuti proses administrasi dan seleksi. Dua nama ini masing-masing Cicilia Mehuw dan Erik Ohee. Mereka diduga mulus masuk lantaran ada bekingan dari beberapa Anggota MRP.

Daniel mempertanyakan posisi Cicilia Mehue baru saja pulang menyelesaikan kuliahnya di Amerika lalu tiba di Jayapura dan kemudian tiba tiba nama lolos seleksi anggota DPRK Papua. 

“Ini kan aneh dan ajaib. Kok muncul nama dari mana. Dari 21 nama tadinya tidak ada nama, tiba tiba muncul. Apalagi mereka tidak terdata di Dewan Adat,” bebernya.

Editor : Darul Muttaqin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network