YAHUKIMO, iNewsJayapura.id — Distrik Lolat di Klasis Sengikma mengalami bencana alam berupa longsor yang berlangsung sejak Senin (11/062024) hingga Minggu (16/06/2024). Bencana ini menyebabkan kerusakan material yang signifikan, termasuk kerusakan kebun masyarakat di 13 kampung dan 3 gereja, serta empat jembatan.
Ketua Tim Peduli Posko Distrik Lolat, Yet Kobak saat mengonfirmasi bahwa longsor yang terjadi telah mengakibatkan kerusakan luas pada kebun masyarakat dan tanaman buah-buahan. Tiga gereja yang terdampak adalah Gereja Filipi Lolat, Gereja Epenesia Defesus Urah, dan Gereja Elroy Bunahak. Selain itu, empat jembatan yang terbawa arus kuat sungai Seng, Welalum, Welepsi, dan Hweneam, mengakibatkan masyarakat kesulitan menyeberang.
"Musibah longsor terjadi mulai Senin malam, 11 hingga 16 Juni 2024, yang mengakibatkan kerusakan material pada kebun masyarakat di 13 kampung, tanaman buah-buahan, 3 gereja, dan 4 jembatan," Ungkap Yet Kobak, Ketua Tim Peduli Posko Distrik Lolat.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kerugian material meliputi kebun, tanaman buah merah, kandang babi, dan sebagian dari dua lapangan terbang di Lolat dan Uam yang tertimbun longsor. Hal ini menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat karena timbunan longsor belum diangkat.
Sebanyak 13 kampung yang terdampak longsor adalah:Kampung Wanim, Kampung Lolat, Kampung Bunde, Kampung Dinggila, Kampung Esalek, Kampung Webile, Kampung Serahak, Kampung Denema, Kampung Yibuk, Kampung Sahi, Kampung Salbi, Kampung rim, Kampung Wirilu.
Yeri Silak, salah satu tokoh Masyarakat menyampaikan bahwa dukungan doa sangat diperlukan untuk menghindari longsor susulan. Selain itu, perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap perbaikan empat jembatan sangat penting, karena akses masyarakat untuk mencari nafkah atau menuju kebun terputus.
”Dengan bencana ini dukungan doa sanggat di perlukan untuk menghindari longsor susulan, selain itu sanggat di perlukan perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap perbaikan empat jembatan sangat penting, sebagai akses msyarakat untuk mencari nafka atau menuju kebun terputus,” harap yeri silak.”
Selain itu Yet Kobak juga menyatakan bahwa atas musibah ini pemerintah Yahukimo telah memberikan bantuan berupa satu ton beras, tetapi jumlah tersebut masih kurang mengingat banyaknya masyarakat yang terdampak.
Bantuan lebih lanjut dari pemerintah Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, dan pihak lainnya sangat dibutuhkan. Selain itu, distribusi beras ke kampung-kampung mengalami kesulitan karena terbatasnya akses transportasi udara di Yahukimo.
Masyarakat Distrik Lolat berharap dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk mengatasi dampak bencana longsor ini, serta untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif bagi semua yang terdampak,” pungkas Yet Kobak.
Editor : Darul Muttaqin