JAYAWIJAYA, iNewsJayapura.id – Melihat potensi alam yang luas dan subur, Sangkok Kerda, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, mengambil langkah berani dengan mengelola lahan pertanian di Kampung Tulem, Distrik Witawaya.
Lahan seluas 3 hektar yang dibuka sejak tahun 2020 itu kini menjadi ladang produktif yang ditanami berbagai tanaman, seperti ubi jalar, singkong, dan buah-buahan seperti nanas, semangka, dan buah naga.
Buah semangka menjadi primadona dalam pengelolaan lahan ini. Di tengah minimnya pasokan semangka di Jayawijaya, Sangkok memulai budidaya buah tersebut pada bulan September 2024. Dalam panen perdananya pada November 2024, ia berhasil memanen 300 kilogram semangka, sementara panen kedua mencapai 100 kilogram.
“Hasil panen kami pasarkan secara door-to-door, terutama kepada rekan-rekan kantor. Harga per kilogramnya sekitar Rp25.000,” ujar Sangkok.
Dengan cara ini, ia berharap dapat memperkenalkan semangka lokal sekaligus memberikan nilai tambah bagi perekonomian keluarga.
Meski awalnya dikelola bersama beberapa anggota, kini lahan tersebut diurus oleh Sangkok bersama keluarganya. “Kami ingin mengajak semua pihak untuk menggerakkan potensi lokal. Jayawijaya memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan mampu mendukung perekonomian keluarga,” tambahnya.
Sebagai lulusan Magister Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Jawa Tengah, Sangkok juga menyampaikan bahwa pengelolaan potensi lokal bukan hanya tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga bagian dari pemberdayaan masyarakat.
Langkah inovatif Sangkok Kerda menjadi inspirasi bagi masyarakat Jayawijaya untuk memanfaatkan potensi lokal dan mendorong kemandirian ekonomi berbasis pertanian. Kampung Tulem pun kini dikenal sebagai salah satu daerah yang membuktikan bahwa kreativitas dan kerja keras mampu membuka peluang baru dalam sektor pertanian di Pegunungan Tengah Papua.
Editor : Darul Muttaqin