Aksi Heroik! Ibu Melahirkan Mendadak, Bidan Lompat ke Atas Ranjang Dorong di Rs. Bhayangkara
JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Suasana hening di Rabu dini hari (10/12/2025) mendadak berubah kacau di parkiran sepeda motor Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. Seorang ibu bernama Margareta (33) tiba-tiba melahirkan anak ketujuhnya tepat di atas aspal, memicu aksi super cepat dan heroik dari tim Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.
Kejadian mengejutkan ini bermula sekitar pukul 05.40 WIT ketika Ibu Margareta, yang dibonceng sang suami dari Puria Puskopad Jalur 4, tiba-tiba terjatuh saat turun dari motor karena kontraksi kuat yang tak lagi bisa ditahan.
Menurut saksi mata, Martinus Yurianto Ufnia, teriakan dari area parkir membuat para perawat langsung berlarian keluar membawa ranjang dorong.
“Pas balik, lihat di parkiran ada teman-teman perawat bawa tempat tidur. Saya mendekat, ternyata ibu itu jatuh terus langsung melahirkan,” ujarnya.
Momen dramatis pun terjadi, seorang bidan spontan naik ke atas ranjang dorong sambil melakukan proses persalinan, sementara ranjang melaju cepat didorong menuju IGD.
“Si suster sambil kerjakan persalinan di atas kasur yang lagi jalan. Wah, heroik sekali. Saya sampai dengar suara bayi menangis,” tambah Martinus.
Dokter Gita Safitri Amalia, dokter jaga IGD, mengaku langsung tersentak saat ada warga berlari masuk sambil berteriak meminta pertolongan.
“Kami langsung dorong tempat tidur ke luar. Ibu itu sudah melahirkan, bayinya sudah keluar tapi tali pusat masih tersambung,” jelasnya.
Tim medis dengan sigap mengangkat Ibu Margareta dan bayinya ke ranjang dorong dan melesat masuk ke IGD. Di ruang tindakan, proses kelahiran diselesaikan hingga aman.
Kepala RS Bhayangkara Polda Papua, AKBP Rommy Sebastian, membenarkan kejadian ini dan mengapresiasi keberanian sekaligus kecepatan tim medis.
“Bidan kita sampai duduk di atas kasur pasien sambil menangani persalinan. Pada perjalanan ke IGD, bayi itu lahir di jalan. Ini aksi heroik,” tegasnya.
Ibu dan bayi kini dirawat di Ruang Kakatua dengan fasilitas BPJS Kelas III. Keduanya berada dalam kondisi sehat.
Namun AKBP Rommy sempat menegur halus keputusan Ibu Margareta yang nekat naik motor di kondisi kritis.
“Kenapa berani naik motor? Kalau melahirkan di jalan bagaimana?” tanyanya. Ibu Margareta hanya tersenyum sembari berterima kasih kepada seluruh tenaga medis.
Dokter Rifaldy menjelaskan bahwa Ibu Margareta jarang datang untuk pemeriksaan kehamilan (ANC), sehingga kondisi persalinan tidak terpantau.
Ibu Margareta sendiri mengaku sudah merasakan kontraksi sejak sore, namun baru memuncak saat dini hari.
“Coba tahan, tapi tidak bisa. Turun motor langsung keluar,” tuturnya.
Pihak rumah sakit kembali menegaskan pentingnya minimal 6 kali kontrol kehamilan agar risiko persalinan mendadak seperti ini dapat dicegah.
Editor : Darul Muttaqin