JAYAPURA, iNewsjayapura.id – Ketua Perhimpunan Dokter Anastesiologi dan terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Cabang Papua, dr. Albinus Cobis, Sp.An, M.Kes menyebutkan ada 16 kabupaten di Papua belum memiliki dokter spesialis anastesi.
Hingga Desember 2022, kata Albinus, anggota Perdatin Papua yang terdaftar sebanyak 24 orang, tersebar di 13 kabupaten dan kota di Papua, termasuk di tiga daerah otonomi baru (DOB).
‘’Faktanya masih banyak kabupaten yang belum memiliki dokter spesialis anastesi. Hal ini menajdi ‘pekerjaan rumah’ bersama bagi Perdatin Papua dan menjadi tantangan Perdatin untuk mewujudkan visi dan misi organisasi,’’ ucapnya usai pelantikan pengurus Perdatin masa bakti 2022-2025, di Kota Jayapura, Sabtu (21/1/2023).
Albinus mengatakan bahwa bersama pemerintah daerah dan stakeholder, ia ingin mewujudkan visi dan misi Perdatin, dan ingin membangun sekolah Spesialis dokter Anastesi di Jayapura, agar tenaga medis yang ingin sekolah spesialis tidak perlu keluar Papua untuk melanjutkan pendidikan spesialis anastesi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kini telah dilakukan penandatanganan kerjasama dengan sejumlah pihak akademi dari Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Jayapura, serta Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yogyakarta. Ia berharap, per tanggal 1 Juli 2023 sudah bisa berjalan dengan menerima pendaftaran mahasiswa baru.
Untuk diketahui, pelantikan pengurus Perdatin Cabang Papua turut disaksikan oleh Ketua Bidang I Perdatin pusat, Sekretaris Perdatin pusat, serta perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan seminar kesehatan dan rapat kerja Perdatin Papua.
Editor : Sari
Artikel Terkait