JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) melaksanakan wisuda angkatan ke-18 Program Studi Ilmu Komunikasi yang terdiri dari tiga konsentrasi, yaitu public relations, jurnalistik, dan broadcasting.
Rektor UM Papua, Prof. HR Partino menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Papua secara resmi berdiri dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Sosial nomor 937/M/Oktober 2020. UM Papua merupakan perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura.
“Sebanyak 66 orang terdiri dari 47 laki-laki dan 19 orang perempuan. UM Papua saat ini baru mewisuda lulusan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Studi lainnya paling cepat tahun 2024 karena sekarang baru masuk semester 4, tapi sekaligus dengan wisuda Program Magister Ilmu Komunikasi,” ujarnya.
Partino menyampaikan bahwa menurunnya jumlah wisudawan dibanding tahun sebelumnya sebagai dampak sosial pandem Covid-19, dimana sebagian mahasiswa mengalami kesulitan finansal. Oleh karenanya UM Papua berharap adanya perhatian dari para pihak, terkhusus Pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah dan mendukung suksesnya pendidikan tinggi di tanah Papua.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Suzana Wanggai menilai Universitas Muhammadiyah Papua telah berkiprah bagi pembangunan Papua, khususnya dalam bidang pendidikan yaitu mencerdaskan putra-putri Papua sebagai generasi emas harapan bangsa.
Dia juga menyampaikan harapan, Universitas Muhammadiyah Papua terus melakukan berbagai terobosan yang membawa manfaat bagi masyarakat di Tanah Papua.
Sebelumnya UM Papua bernama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah atau STIKOM Jayapura.
Acara dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Suzana D. Wanggai, pimpinan FORKOPIMDA Provinsi Papua, Walikota Jayapura yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Keuangan, Frederik Awarawi.
Turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah XIV, Dr. Suriel S. Mofu yang hadir secara virtual, Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof H. Tobroni yang juga hadir secara virtual, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiah Papua, para pimpinan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat wilayah Papua dan Kota Jayapura, Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta mitra UM Papua.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, Prof. Dr. H.R. Partino, M.Pd menegaskan, kehadiran UM Papua atau secara umum Muhammadiyah di tanah Papua bukan untuk mendidik dan mencerdaskan generasi emas, pemimpin Papua masa depan.
Hingga saat ini jumlah Mahasiswa UM Papua yaitu 1.290 mahasiswa dengan 90 persen atau 1.161 orang adalah putra putri asli Papua dan beragama non muslim.
Partino pun mengungkapkan bahwa kehidupan di kampus berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan dan persaudaraan, dengan tingkat toleransi yang sangat tinggi, tanpa terjadi gesekan dan ketersinggungan yang berkaitan dengan SARA.
‘’Kami pun bangga bahwa banyak pemimpin di tanah ini seperti Walikota Jayapura, Bupati Jayapura, Wakil Gubernur Papua Barat, para kepala Dinas, Dokter dan tenaga medis, TNI Polri, Insan Pers, Tokoh Agama, serta masih banyak pejabat penting lainnya yang terlahir dari Rahim Pendidikan Muhammadiyah Papua,’’ ucap Partino.
Menurutnya, UM Papua memperoleh kepercayaan dari berbagai Lembaga untuk menyalurkan beasiswa. Pemerintah Pusat memberikan beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar), Pemerintah Provinsi memberikan beasiswa khusus untuk orang asli Papua atau OAP, namun tahun ini beasiswa tersebut dialihkan kepada Pemerintah Kota dan Kabupaten, dan sampai sekarang belum dapat direalisasikan. Beasiswa juga diterima dari BAZNAS Provinsi Papua, Bank BSI, dan dari Persyarikatan Muhammadiyah.
Editor : Sari
Artikel Terkait