JAYAPURA, iNewsJayapura.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 pada Januari hingga Februari lalu.
Mochammad Akbar selaku Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan LMS OJK Papua menyampaikan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2024 sebesar 65,43 persen.
Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia, sebut Akbar, mengalami peningkatan sejak survei dilakukan pada 2016 lalu. Pada tahun tersebut, indeks literasi keuangan sebesar 29,7 persen, kemudian pada 2019 indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen dan pada 2022 sebesar 49,68 persen.
“Hal ini menunjukan bahwa peningkatan pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan baik perbankan maupun industri jasa keuangan nonbank hasil edukasi OJK,” kata Akbar saat bincang-bincang media di Café New Season Kota Jayapura, Selasa (06/08/2024).
Demikian juga indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia mengalami perubahan. Hasil SNLIK 2024 inklusi keuangan sebesar 75,02 persen, sementara pada 2022 sebesar 85,1 persen.
“Kendati indeks inklusi keuangan hasil SNLIK pada 2022 lebih tinggi, namun hal itu tidak dapat dibandingkan secara langsung terhadap hasil inklusi keuangan SNLIK tahun survei sebelumnya,” jelas Akbar.
SNLIK 2024 juga mencatat Indeks literasi dan inklusi menurut jenis industri jasa keuangan atau IJK konvensional masing – masing sebesar 65,08 persen dan 73,55 persen. Hasil SNLIK juga diperoleh indeks literasi dan inklusi keuangan syariah sebesar 39,11 persen dan 12,88 persen.
Akbar mengatakan, SNLIK dilakukan untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia sebagai landasan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke depan.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait