JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Papua, Lalita melaksanakan kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI bagi masyarakat di Dok 9 Atas, Kelurahan Imbi, Kota Jayapura, Papua, Selasa (26/11/2024).
Kegiatan yang bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dihadiri warga masyarakat dan pemuda Dok 9 atas serta Kepala Kantor Perwakilan DPD RI Provinsi Papua Derek Norotouw.
Dalam pertemuan tersebut, Lalita mengulas kembali pentingnya implementasi 4 Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika—sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
Dalam wawancaranya, Lalita menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan menggali dan menanamkan nilai-nilai yang relevan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi masyatakat Papua, sehingga masyarakat Papua, merasa memiliki rasa sayang, rasa cinta, rasa bangga menjadi bagian dari Negara kesatuan Republik Indonesia.
“Itu yang kita sampaikan kepada masyarakat, biar mereka memliki rasa sayang, bangga kepada negara, rasa NKRI, menjaga pancasila, tidak ada lagi perbedaan entah itu warna kulit atau ras, apapun agama, tidak ada kesenjangan antara itu,” katanya.
“Apalagi dengan adanya Globalisasi memberikan negatif terhadap generasi saat ini, khususnya negara berkembang seperti Indonesia, sehingga kita perlu sampaikan penyuluhan kepada masyarakat yang, mereka harus mempertahankan jati diri, sebagai warga negara NKRI,” tambahnya.
“Saya pernah ke satu kampung, mendapati ada masyarakat yang tidak tahu tentang Pancasila dan tidak dapat menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, saya sedih, sehingga sosialisasi seperti ini sangat perlu sering dilakukan sehingga masyarakat Papua itu semakin cinta kepada negaranya,” ajaknya.
Saat menyampaikan itu, kata Lalita, masyarakat sangat antusias dan mereka berharap agar kebinekaan itu tetap dijaga, sehingga jangan lagi ada kekerasan, ketidakadilan, terutama di Papua, karena di Papua masih ditemukan ada kelompok yang mungkin merasa kecewa, termasuk Hak asasi, sehingga ada kelompok yang sampai minta memisahkan diri dari NKRI.
“Dengan sosiasliasi seperti ini, setidaknya masyarakat tahu bahwa, kita ini tidak bisa terlepas dari NKRI, karena kita satu saudara, ada apapa di Papua, pusat pasti akan bantu, kita harus menghindari isu SARA yang sering terjadi di kalangan masyarakat serta lebih meningkatkan kesadaran Empat Pilar Kebangsaan dalam membangun Persatuan dan Kesatuan bangsa di Tanah Papua,” ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan ini juga, Lalita menerima beberapa aspirasi masyarakat mengenai susahnya mendapatkan Air Bersih sehingga harus membeli air di mobil tangki dan mahalnya biaya pendidikan yang sering mengakibatkan anak-anak putus sekolah.
Seperti yang disampaikan Oktavina Yakadewa bahwa terkadang mereka sebagai orang tua harus merelakan anak mereka untuk tidak melanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya untuk membayar sekolah.
"Dan susahnya mendapatkan penyaluran air bersih mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit kulit di kalangan masyarakat", ujar Petty Yoafifi pada kesempatan tersebut.
Menanggapi aspirasi warga mengenai air bersih, Lalita berjanji akan bertemu dengan pihak PDAM untuk melihat dan mencari jalan keluar bagi permasalahan ini.
Dan untuk sementara itu, Lalita telah menyumbangkan beberapa tangki air yang telah disalurkan kepada beberapa warga yang benar-benar membutuhkannya agar sila ke 5 di dalam pancasila yaitu keadilan sosial bagi rakyat Indonesia benar-benar dapat dirasakan bagi rakyat Papua.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait