JAYAPURA, iNewsJayapura.id – Lembaga Layanan Pendidikan Timggi (LLDIKTI) Wolayah XIV Tanah papua menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta Se-Tanah Papua di Hotel Grand Abe, Kota Jayapura, Papua, Rabu (11/12/2024)
Didalam pertemuan yang di gelar selama satu hari itu, seluruh Pimpinan Perguruan Tinggi Maupun Swasta Se Tanah Papua sepakat untuk mengisi sarjana di kampung – kampung karena Program ini merupakan program dari Pemerintah pusat yaitu Presiden Prabowo Subianto.
“Kami pimpinan perguruan tinggi yang ada di tanah papua sepakat dalam program transmigrasi ini di ubah menjadi bagaiaman sarjana yang banyak skali tersebar di Tanah Papua ribuan ini mereka dibagi dengan program yang diusulkan oleh kami yaitu Sarjana Masuk Kampung, ungkap Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Tanah Papua, Suriel Semuel Mofu.
Dengan adanya Program sarjana Masuk kampung ini bisa menjawab kekurangn guru, perawat, SDM yang selama ini menjadi masalah di kampung kampung yang ada di Tanah Papua.
“Kami rasa ini momen yang tepat untuk mengisi para sarjana ini dengan melatih sehingga keterampilan khusus sarjana ini akan menjadi penduduk produktif di kampung kampung,” ucapnya.
Selaibn itu Suriel juga Menjelaskan terkait dengan pembererian Beasiswa bagi Mahasiswa di seluruh Unifersitas Negeri maupun Swasta.
Selama ini beasiswa untuk Mahasiswa yang tersebar di perguruan Tinggi Swasta serta Negeri sudah sangat memadai atau tercapai Puluhan Ribu Mahasiswa Penerima.
Suriel Mofu Di sela sela memberikan Materi dalam Focus Group Discossion (FGD) dengan Pimpinana perguruan Tinggi Negeri dan perguruan Tinggi Swasta Se Tanah Papua mengatakan, sesuai data LLDIKTI XIV tahun 2023 dan 2024 terdapat 13 ribuan Mahasiswa Papua yang sudah terima bantuan beasiswa langsung Mendiktisaintek.
Namun demikian, Pemerintah Daerah Di tanah Papua Masih perlu mengalokasikan bantuan bagi anak anak papua yang saat ini sedang menuntut ilmu di Perguruan tinggi swasta maupun negeri di wilayah Tanah Papua.
“Dalam diskusi tersebut banyak masukan dari berbagai perguruan tinggi. Salah satunya tinggihnya jumlah mahasiswa yang tidak kuliah di sebabkan rendahnya ekonomi orang tua. Dari data mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi swasta se Tanah Papua, kurang lebih ada 60 ribuan mahasiswa, sementara yang aktif hanya 23 ribuan. Salah satu penyebab mereka tidak kuliah karena rata rata pendapatan orang tua mahasiswa dibawah Rp 2 juta per bulan,” ungkapnya
Ia mengatakan untuk beasiswa mahasiswa papua tidak hanya mengandalkan beasiswa dari pemerintah pusat saja, tetapi juga pemda setempat untuk membiayai studi hingga selesai di perguruan tinggi.
Pemerintah republik Indonesia melalui kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memberikan beasiswa kepada 4.843 mahasiswa Papua yang sedang menubntut ilmu di Perguruan Tinggi Negeri Swasta (PTS) se-Tanah Papua tahun 2024.
“Masing masing pemda sekarang mengelola Dana Otsus, perlu menjadi perhatian untuk memberikan banntuan bagi mahasiswa OAP yang sedang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Bumi Cenderawasi,” katanya
Namun demikian kata Ruriel, bantuan beasiswa untuk Unifersitas Cenderawasih (Uncen) Tergolong Msih kecil dan perlu mendapat perhatian kedepan. Dimana, bantuan tahun 2024 ini hanya 559 orang.
“Dari FGD hari ini banyak masukan kepada LLDikti, Salah satunya perlu perhatian khusus dari pemerintah kepada orang Papua yang sedang menimbah ilmu di berbagai perguruan tinggi swasta di tanah papua. Masukan masukan tersebut tersebut akan dikoodinasikan dengan pemerintah daerah di Tanah Papua,” ucapnya.
Editor : Darul Mutaqim
Artikel Terkait