Umat Buddha Laksanakan Ritual Air Suci di Umbul Jumprit Jelang Waisak

Darul Muttaqin
Umat Buddha dan para bhikkhu melaksanakan ritual pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, Desa Jumprit, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. (Foto: Istimewa)

TEMANGGUNG, iNews.id — Menjelang perayaan puncak Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 M, umat Buddha dan para Bhikkhu dari berbagai majelis mengikuti ritual pengambilan air berkah di Umbul Jumprit, Desa Jumprit, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Minggu pagi (11/5/2025).

Prosesi sakral ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB, diawali dengan penyalaan lilin panca warna di altar utama. Suasana hening dan penuh khidmat menyelimuti lokasi sumber mata air di lereng Gunung Sumbing, tempat yang diyakini menyimpan nilai spiritual tinggi oleh umat Buddha.

Satu per satu, Bhikkhu naik ke sumber mata air sejauh 25 meter dari altar dengan membawa kendi kosong. Mereka mengisi kendi dengan air suci Jumprit, lalu membawanya kembali sambil memanjatkan doa-doa penuh penghayatan. Setelah terkumpul, kendi-kendi berisi air didoakan kembali bersama umat Buddha.

Turut hadir dalam prosesi ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Fatchur Rochman, dan Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono. Sekitar pukul 12.45 WIB, air berkah diberangkatkan menuju Candi Mendut, Kabupaten Magelang, untuk prosesi selanjutnya dalam rangkaian Waisak.

“Air dari Umbul Jumprit melambangkan kesucian, kejernihan batin, dan keseimbangan semesta. Prosesi ini sangat sarat makna spiritual,” ujar Fatchur Rochman.

Tanto Harsono menambahkan bahwa pengambilan air dari Umbul Jumprit telah menjadi tradisi tahunan penting dalam rangkaian perayaan Waisak di Borobudur. Tradisi ini disejajarkan dengan pengambilan Api Dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan.

“Air Jumprit merepresentasikan kejernihan dan keragaman unsur kehidupan. Ini lambang harmoni dan nilai universal dari ajaran Sang Buddha,” ungkap Tanto.

Tahun ini, Waisak mengusung tema: “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia.” Melalui ritual ini, umat Buddha diharapkan semakin menghayati ajaran Sang Buddha dengan menanamkan semangat kesucian, ketenangan batin, dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Setibanya di Candi Mendut sekitar pukul 14.15 WIB, air berkah disakralkan melalui pembacaan Paritta Suci oleh Bhikkhu Sangha bersama umat Buddha. Prosesi tersebut turut disaksikan oleh Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Nyoman Suriadarma, panitia nasional Waisak, serta para tokoh lintas majelis agama.

Ritual ini menandai dimulainya rangkaian acara suci menuju perayaan puncak Waisak yang akan digelar di Candi Borobudur, sebagai pusat spiritual umat Buddha di Indonesia dan dunia.

Editor : Darul Muttaqin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network