Ketahanan Pangan Pekarangan Bergizi Kampung Nimbokrang, Lahan Tidur Berubah Menghijau Penghasil Cuan
"Jadikan ini sampingan saja, atau kalau mau fokus lebih baik lagi. Kita lihat lahan banyak yang terbengkalai, lahan subur namun tertutup dengan pohon-pohon tinggi. Ini kalau dibuka lagi, ditanami lagi pasti ada hasilnya. Mau sayuran atau buah-buahan pasti ada hasil," katanya.
Diakuinya, lokasi pasar yang tergolong jauh dari Kampung Nombokrang menjadi satu kendala. Hasil panen dari masyarakat Nimbokrng dan sekitarnya sementara hanya untuk konsumsi masyarakat sekitar.
"Karena untuk dibawa ke Kota itu jauh ya, kalau punya kendaraan sendiri tentu bisa langsung dibawa ke Kota, baik ke Sentani, Abepura maupun Kota Jayapura, sementara jika harus dengan angkutan umum /sewa mobil itu mahal, dan berbanding tipis untuk untunnya," katanya.
Namun terlepas dari hal tersebut, membangkitkan ketahanan pangan tentu bukan hanya untuk diperjual belikan, namun dikonsumsi sendiri bersama keluarga sudah sangat bermanfaat.
"Kan kita tidak perlu belanja lagi, semua ada di pekarangan, semua ada ditanam, jadi sudah hemat, dan lagi lebih sehat karena kita bisa tahu sendiri kadar pupuk atau penggunaan obat perangsang yang digunakan, jadi mari kita bertani," ajaknya.
Warga lain yang kini mulai bergelut dibidang pertanian adalah Muhammad Nasrokan. Warga Blok C Barat Nimbokrang 1 ini juga menanam berbagai sayur dan tanaman penghasil cuan. Dengan modal luas lahan sekitar 25 x 100 M², ia berhasil menanam membuat lahan Ketahanan Pangan Pekarangan Bergizi. Ia juga menjadi Petani binaan Bhabinkamtibmas Kampung Nimbokrang.
"Saya tanami sayur-sayuran seperti kangkung cabut, sayur bayam cabut, sayur sawi, sayur bayam Merah, Terong dan cabe rawit kecil. Ya lumayan selain bisa dikonsumsi sendiri, juga bisa dijual," ucapnya.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait