ESDM Ungkap 4.200 Kampung di Papua Belum Berlistrik, PLN Fokus Papua Pegunungan

Darul Muttaqin
Ketua Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nataru 2025/2026, Erika Retnowati. Foto/Darul Muttaqin

JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Guna mendorong percepatan pemerataan akses listrik di Tanah Papua. Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 4.200 kampung di Tanah Papua yang belum teraliri listrik. Kondisi tersebut menjadi perhatian serius, agar seluruh desa dan kampung di Tanah Papua dapat segera menikmati layanan listrik.

Hal itu disampaikan, Ketua Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nataru 2025/2026, Erika Retnowati, mengungkapkan bahwa ketersediaan listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi secara merata, termasuk di wilayah-wilayah terpencil Papua.

“Masih ada sekitar 4.200 kampung di Tanah Papua yang belum berlistrik. Pemerintah berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan sehingga seluruh desa dan kampung di Papua bisa menikmati listrik,” ujar Erika saat melakukan kunjungan di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (27/12/2025).

Menanggapi hal tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, menyampaikan bahwa PLN telah menyusun peta jalan atau roadmap lima tahun ke depan untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen di wilayah Papua.

Diksi menjelaskan, pada tahun 2025 pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan di 128 lokasi di Papua. Nilai anggaran yang digelontorkan mencapai lebih dari setengah triliun rupiah dan menjadi langkah awal penugasan pemerintah kepada PLN untuk wilayah Papua Raya.

“Di tahun 2025 ini kami bersyukur mendapatkan dukungan anggaran dari Kementerian ESDM untuk membangun listrik di 128 lokasi dengan nilai sebesar setengah triliun. Ini menjadi langkah awal dalam percepatan elektrifikasi di Papua Raya,” kata Diksi.

Sementara itu, untuk tahun 2026, PLN menargetkan elektrifikasi di sekitar 554 desa atau kampung di Papua. Untuk merealisasikan target tersebut, PLN membutuhkan anggaran awal sekitar Rp2,5 triliun guna membangun infrastruktur kelistrikan di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan listrik.

Diksi mengakui, tantangan terbesar dalam program elektrifikasi Papua berada di wilayah dengan rasio elektrifikasi terendah, yakni Provinsi Papua Pegunungan. Kondisi geografis yang sulit dan keterbatasan akses menjadi faktor utama yang memerlukan penanganan khusus.

“Papua Pegunungan menjadi wilayah dengan rasio elektrifikasi terendah saat ini, sehingga menjadi fokus perhatian kami ke depan,” tutupnya.

Melalui dukungan dan sinergi lintas sektor, PLN berharap target elektrifikasi 100 persen di Tanah Papua dapat tercapai secara bertahap, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Editor : Darul Muttaqin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network