get app
inews
Aa Read Next : Max A. Ohee Selaku Wakil Ketua II MRP Papua Sampaikan Pesan Damai Pilkada Serentak 2024

Thaha Alhamid Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu 2024 yang Damai

Sabtu, 18 Februari 2023 | 18:42 WIB
header img
Tokoh Masyarakat Papua, Thaha Alhamid. Foto : iNewsJayapura.id/Istimewa

JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Tokoh Masyarakat Papua Thaha Alhamid berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak hanya berjalan lancar tetapi juga aman bagi segenap rakyat Indonesia, khususnya di Papua.

Menurutnya masyarakat wajib diingatkan untuk menjaga perdamaian sebelum dan sesudah pemilu, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

"Jangan mentang-mentang hanya di dunia maya lalu ada yang memaki-maki capres, cabup  lain seenaknya sendiri. Penyebabnya karena ia bisa kena UU ITE gara-gara statusnya di media sosial dan dicap provokator oleh netizen lain,’’ kata Thaha di Jayapura, Sabtu (18/2/2023).

‘’Kita semua pasti berharap pemilu 2024 nanti tidak menciptakan konflik di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan politik serta hoax atau kabar bohong," sambungnya.

Dia mengatakan, masyarakat  tentu akan terbelah sesuai dengan pilihan politiknya masing-masing. Namun, ia mewanti-wanti agar perbedaan tersebut tidak menyebabkan konflik yang menghancurkan.

"Ya namanya perbedaan dalam memilih figur itu lumrah terjadi karema setiap orang punya pilihan. Tapi jangan sampai perbedaan itu justru memecahbelah kita san berujung pada konflik yang menghancurkan. Itu tidak boleh, jadi harus belajar saling menghargai pilihan," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat berperan besar untuk menciptakan pemilu damai dan mendukung pemerintah, KPU, dan segenap pihak lain. Oleh sebab itu, perdamaian harus dijaga agar Pemilu berlangsung dengan lancar tanpa ada kerusuhan, bahkan pertumpahan darah.

"Seluruh elemen masyarakat wajib mengawal pemilu dan menjaga perdamaiannya. Ajang ini butuh perhatian semua pihak. Masyarakat selain menjaga perdamaian harus antusias dan partisipatif pada pemilu 2024,’’ ujar Thaha.

‘’Dan satu lagi, jangan masa bodoh dan golput (golongan putih) alias tidak menggunakan haknya dalam memilih calon presiden dan calon legislatif karena pilihan kita menentukan masa depan negeri ini. Tokoh agama, dan elite politik wajib berperan agar tidak ada residu pemilu yang menimbulkan permusuhan dan kebencian, sehingga merugikan negara,’’ sambungnya.

Dia menegaskan bahwa Pemilu harus jujur dan adil serta dijaga perdamaiannya. Masyarakat diminta untuk tetap damai dan meminimalisir konflik, meski mendukung capres atau partai politik yang berbeda.

 

Perdamaian harus ditegakkan karena jika tidak akan memunculkan permusuhan dan efeknya negatif. Bisa terjadi kerusuhan besar dan memakan banyak korban jika semua orang lalai untuk menjaga perdamaian sebelum dan semasa pemilu,"terangnya.

"Jika elite politik berdamai dan saling silaturahmi maka akan diikuti oleh masyarakat. Dalam artian, masyarakat mampu berperan besar untuk menciptakan pemilu yang damai. Pemilu adalah ajang untuk memilih pemimpin dan calon legislasi baru. Jangan dijadikan tempat peperangan atau permusuhan sengit karena terlalu mendukung partai politik, cabup atau capres tertentu," ucap Thaha.

Editor : Sari

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut