Polisi Tetapkan Satu Tersangka Penembakan Anggota Polri di Yahukimo

MIMIKA, iNewsJayapura.id - Pasca pengrebakan tempat persembunyian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo pada Selasa, 16 Mei lalu dan diamankannya 22 orang yang diduga merupkan simpatisan KKB, kini polisi telah menetapkan satu pelaku dalam kasus penembakan anggota Polri di Kabupaten Yahukimo yang mengakibatkan korban meninggal dunia pada 30 November 2022 lalu.

Kepala Satgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Donny Charles Go mengatakan, dari penggrebekan yang dilakukan oleh Polisi melalui Ops Damai Cartenz, Satgas Aman Nusa dan Polres Yahukimo diamankan 22 orang.

Baca Juga

KPU Yahukimo Buka Penerimaan Masukan dan Tanggapan Masyarakat untuk Cabup-Cawabup 2024

Donny menjelaskan bahwa 22 orang yang diamankan, satu diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penembakan anggota polri atas nama Bripda Gilang yang merupakan personel  satgas Ops Damai Cartenz 2022pada tanggal 30 November 2022 di jembatan 2 Jalan Poros Logpon KM 7, Kabupaten Yahukimo, sementara 21 orang lainya telah dipulangkan.

Sebelumnnya pada 4 Mei 2023, kata Donny, telah diamankan sembilan orang yang gerak-geriknya mencurigakan. Dari hasil pemeriksaan terhadap sembilan  orang tersebut, didapati tiga orang turut serta dalam pembunuhan warga masyarakat di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, sementara enam lainnya telah dipulangkan.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap ketiganya, mereka mengaku bahwa pelaku pembunuhan terhadap warga beberapa waktu lalu berjumlah lima orang. Tujuan dari mereka melakukan pembunuhan adalah  ingin menunjukan eksistensi terhadap keberadaan KKB di Yahukimo,’’ jelas Donny dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2023).

Baca Juga

Tim Justice For Tobias Silak Tuntut Keadilan dari Komnas HAM RI

Dia mengimbau dan berharap kepada masyarakat di Kabupaten Yahukimo jika mengetahui ada orang-orang yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada petugas kepolisian agar bisa diamankan sesegera mungkin, sehingga nantinya tidak menimbulkan hal-hal baru yang dapat merugikan masyarakat.

Editor : Sari