TUAL, iNewsJayapura.id - Pembangunan rumah yang rusak di Area Yarler, Kecamatan Dullah Selatan dan Un Pantai, Kecamatan Dullah Utara pasca konflik sosial di Kota Tual, Maluku sudah dimulai.
Proses awal pembangunan secara resmi ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Tual Adam Rahayaan dan Pimpinan TNI/Polri serta sejumlah anggota DPRD dan tokoh adat pada Selasa (30/05/23).
Sebelumnya, Pemerintah daerah setempat telah mencanangkan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun kembali rumah yang mengalami rusak parah maupun sedang dan ringan akibat konflik sosial di Kota Tual, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Tual, Usman Renur menyebut biaya untuk pembangunan 97 unit rumah berkisar Rp6 milyar.
Anggaran tersebut, lanjut menurut dia bahwa dialokasikan dari pergeseran kegiatan anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tual.
“Besaran anggaran yang ada itu sudah termasuk (pembiayaan) fisik dan perencanaannya,” ungkap Usman kepada Wartawan.
Usman memastikan program penanganan rumah korban konflik di Tual mencakup dua kategori, yakni kategori bangun baru dan rehabilitasi ringan.
“Jadi untuk rusak berat dan rusak sedang, kami (Dinas Perkim) kategorikan dalam pembangunan baru. Sementara rusak ringan, kita rehabilitasi,” jelas dia.
Tercatat, pembangunan hunian baru untuk kategori rumah rusak parah sebanyak 58 unit dan rusak sedang 28 unit dengan tipe 36. Konstruksi hunian baru ini merupakan konsep rumah tunggu.
Sedangkan untuk kategori rehabilitasi ringan sebanyak 11 unit. Adapun progres pembangunan ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga bulan.
Usman menambahkan, pihaknya telah melakukan tahapan verifikasi dan validasi sesuai mekanisme yang ada.
Ia pun berharap dukungan semua elemen masyarakat sehingga pekerjaan pembangunan rumah warga korban konflik di area Yarler dan UN Pantai dapat berjalan lancar.
“Kami sudah melakukan pemaketan sesuai zonasi yang ada. Sehingga untuk pembangunan baru (rumah rusak parah dan sedang akibat konflik) sejumlah 8 paket dan rehabilitasi 1 paket,” kata Usman.
Editor : Damn