JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) serta Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Keerom melaksanakan Pekan Pelayanan KB.
Pekan Pelayanan KB telah dimulai pada 26 September hingga 4 Oktober 2023 dengan tema "Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting".
Di Kabupaten Keerom, Pekan Pelayanan KB dilaksanakan di RSUD Kwaingga di Arso Swakarsa selama dua hari (3-4 Oktober 2023). Tema tersebut sejalan dengan upaya Pemkab Keerom memperkecil angka penyebaran stunting.
Sekretaris Dinas Sosial, P3A dan P2KB, Lilik Andi Sulistyo berharap, lewat kegiatan tersebut, Pemkab Keerom dapat menurunkan angka stunting sesuai target nasional 14 persen.
Pelaksanaan Pekan Pelayanan KB. Foto : Darul Muttaqin.
"Sebelumnya 31 persen, kami telah berhasil menurunkan 6 persen. Angka ini masih jauh dari target nasional," kata Lilik usai membuka kegiatan tersebut, Selasa (3/10/2023).
Lilik mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat bersama menurunkan angka stunting.
Plt.Direktur RSUD Kwaingga, Albert Kurni mengatakan, sangat mendukung kegiatan tersebut dengan menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan termasuk sumber daya manusia.
"Kami telah menyiapkan tim kerja untuk pelaksanaan Pekan Pelayanan KB di rumah sakit ini. Karena kegiatan sosial kemasyarakatan ini sangat menunjang kesehatan orang banyak," ucap Albert.
Foto bersama usai pembukaan Pekan Pelayanan KB di RSUD Kwaingga Kabupaten Keerom.Foto : Darul Muttaqin.
Dia berharap, Pemkab Keerom dapat menurunkan angka stunting sesuai target nasional dengan berbagai upaya, salahsatunya dengan Pekan Pelayanan KB.
Pada akhir Juli lalu, Pemkab Keerom melalui Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) telah melaksanakan Analisis Situasi Program Percepatan Penurunan Stunting.
Data hasil Analisis Situasi atau Aksi 1 Penurunan Stunting Kabupaten Keerom telah disetujui dan ditetapkan 16 kampung sebagai tempat atau Lokus Stunting tahun 2023 dan menjadi penanganan percepatan penurunan stunting.
16 kampung atau desa yaitu Kalimo, Umuaf, Ifia-fia, Embi, Yammua, Sanggaria, Yaturaharja, Woslay, Yamraf II, Warbo, Traimilyan, Upt Arso III/Jaifuri, Arsopura, Akarinda, Yabanda dan Semografi.
Naomi Wambaliau selaku Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bapelitbangda Kabupaten Keerom mengatakan, dari 16 kampung tersebut, total ada 1.611 keluarga yang beresiko mengalami stunting, dan 210 anak mengalami stunting.
Editor : Sari