MERAUKE, iNewsJayapura.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke Papua Selatan menggelar kegiatan Audit kasus stunting desiminasi ke II tahun 2023, dari hasil intervensi angka kasus stunting di kabupaten merauke khusus di dalam Kota Merauke cukup tinggi terdapat di kelurahan Samkai.
Berdasarkan audit perbulan agustus hingga saat ini bulan november, angka stunting di Kabupaten Merauke masih tergolong cukup tinggi yakni sekitar 23 persen atau di atas rata-rata angka stunting nasional 14 persen.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke Papua Selatan Delsiana Gebze mengungkapkan dalam rangka menurunkan angka stunting yang cukup tinggi tersebut berbagai intervensi telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Merauke melalui 14 OPD Pengampu yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke, Kamis (16/11/2023) di hotel panda jalan nowari Merauke Papua Selatan.
‘’Ada 14 OPD Pengampu yang melakukan intervensi sesuai Amanat Peraturan Presiden Nomor 73 tahun 2021 terkait tim percepatan penurunan stunting.sesuai dengan aturan, audit terhadap intervensi yang dilakukan oleh 14 OPD Pengampu tersebut dilakukan sebanyak 2 kali, dan pihaknya telah melakukannya , Pertama di bulan Agustus lalu dan yang kedua atau terakhir tersebut di bulan November 2023."ucapnya
Melalui intervensi yang dilakukan lewat 14 OPD pengampu tersebut, pihaknya menargetkan penurunan angka stunting di Kabupaten Merauke setiap tahunnya sebesar 5 persen.
‘’Saat rembuk lokus kemarin, disepakati untuk penurunan stunting dari 23 persen itu kita targetkan turun 5 persen di tahun 2023 dan tahun 2024 berikutnya turun lagi 5 persen sehingga nantinya sesuai dengan standar nasional 14 persen.Untuk tahun 2024, kita sudah tentukan 31 kampung yang akan menjadi intervensi penurunan angka stunting,’’ jelasnya.
Hasil evaluasi yang dilakukan selama ini sebenarnya untuk asupan gizi mulai dari kandungan sampai anak lahir cukup tinggi. Namun yang menjadi persoalan adalah pola asuh dengan kesadaran orang tua untuk mengurus dan menangani anak seperti apa ke Posyandu,orang tua lebih banyak memberikan anak makanan instan seperti mie yang tidak bagus untuk pertumbuhan anak.
Untuk itu Intervensi harus secara dini dilakukan kepada para calon-calon pengantin. Karena kebanyakan di kampung-kampung ini, banyak yang menderita anemia. Sehingga ketika hamil dan melahirkan otomatis bayi teridentifikasi stunting."tutupnya
Editor : Damn