JAYAPURA, iNewsJayapura.id – Tahapan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) telah berlangsung. Pada pekan lalu, sejumlah bakal pasangan calon kepala daerah telah melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bertarung di Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024, termasuk di Tanah Papua.
Tahapan dan pelaksanaan pesta demokrasi mendapat perhatian dari sejumlah organisasi kepemudaan di Tanah Papua. Lintas pemuda ini menyerukan pentingnya menjaga kedamaian di Tanah Papua di tengah perbedaan pilihan politik.
Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Papua dan Papua Barat, Charly Lagefa mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu - isu yang dapat memecahbelah persatuan bangsa di Tanah Papua, terlebih menjelang Pilkada.
Charly juga meminta masyarakat lebih cerdas menyaring informasi sebelum membagikan ke publik.
“Penting untuk memvalidasi terlebih dahulu sebuah informasi. Kami punya pengalaman di HMI, rawan terjadi perpecahan saat pemilihan umum, kemudian informasi bohong atau hoaks kerap digaungkan oleh oknum tertentu, oleh karena itu, masyarakat termasuk pemuda harus cerdas mengolah informasi yang diterima,” kata Charly saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Senin (02/09/2024).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua, Benyamin Gurik mengatakan, pemuda di Papua menginginkan Pilkada berjalan damai. Untuk itulah, pihaknya dengan tegas menolak politik identitas.
“Kami menolak politik identitas dalam Pilkada. Semua orang Papua punya hak politik. Jangan menggunakan isu kedaerahan untuk memecahbelah persatuan,” ucap Benyamin.
Dia mencontohkan bahwa di organisasi kepemudaan masing – masing berbeda pilihan politik, namun perbedaan itu tidak menjadikan pemuda terpecahbelah.
Benyamin pun meminta masyarakat melakukan hal yang sama untuk tetap menjaga kedamaian di Tanah Papua di tengah perbedaan.
Sementara itu, Billy F. Kreeuw selaku Ketua KNPI Sarmi berharap tidak ada perbedaan suku dan agama di pelaksanaan pesta demokrasi kendati telah terjadi pemekaran daerah.
“Siapapun anak Papua yang mencalonkan diri, kami siap mendukung dan memberi kekuatan kepada mereka memimpin dan membangun Tanah Papua,” ucapnya.
Billy mengatakan, Papua butuh pembangunan, oleh karena itu, siapapun yang maju dalam pilkada ini , mereka punya niat baik untuk membangun.
Harapan yang sama juga disampaikan Lalius Kabak selaku Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jayapura.
Menurutnya, pemuda memiliki andil dan berperan penting untuk menyampaikan seruan Pilkada Damai.
“Pilkada tahun 2024 ini, isu agama dimainkan untuk kepentingan tertentu. Kami berharap kepada tokoh agama tugas dan tanggung jawab membangun pendidikan politk moral agar Pilkada terlaksana dengan baik, jujur dan adil,” tegasnya.
Editor : Darul Muttaqin