Menurut konfirmasi tersebut, peristiwa turunnya salju di Grasberg terjadi pada hari Kamis, 20 Juli 2023, pukul 17.00 WIT. Guswanto menyatakan bahwa peristiwa tersebut belum terjadi lagi hingga saat ini.
Lebih lanjut, Guswanto menegaskan bahwa turunnya salju di Grasberg adalah fenomena yang wajar terjadi. "Menurut kita itu fenomena yang lumrah bila terjadinya di Puncak Grasberg atau Tembagapura Papua."
Hal ini disebabkan karena puncak Grasberg berada pada ketinggian lebih dari 4.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga suhu udara di sana berkisar antara 15 hingga 18 derajat Celsius.
"Puncak Grasberg memiliki ketinggian 4600 mdpl atau lebih, dimana suhunya berkisar 15-18 derajat Celsius, perlu diketahui bahwa temperatur udara akan turun 1 derajat setiap kenaikan ketinggian 100 mdpl," jelas Guswanto.
Guswanto juga menyebutkan bahwa Piramida Carstensz atau Puncak Jaya Wijaya, yang merupakan puncak tertinggi dan bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, juga memiliki ketinggian 4.887 mdpl.
Tidak mengherankan jika salju turun di Grasberg yang berada pada ketinggian 4.600 mdpl. "Di sisi yang lain, misalnya di Puncak Carstensz terdapat salju abadi, dengan ketinggian sekitar 4887 mdpl," tambah Guswanto.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait