Interupsi 2 Anggota DPR Papua dalam Paripurna Usulan Pemberhentian Lukas Enembe

Siti Aminah Tiara
Anggota DPR Papua, Nioluen Kotouki dari Fraksi Gabungan Keadilan Nurani, saat menyampaikan interupsi kepada Pimpinan Sidang. Foto : Siti Aminah Tiara.

JAYAPURA, iNewsJayapura.id – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Pengumuman Pemberhentian Gubernur Papua dan Wakilnya masa jabatan 2018 - 2023 berlangsung pada Jumat (25/8/2023) malam.

Diketahui, masa jabatan Gubernur Papua dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan almarhum Klemen Tinal berakhir pada 5 September 2023.

Namun, rapat yang awalnya berjalan khimad diwarnai interupsi dari dua anggota DPR Papua, yakni Nioluen Kotouki dari Fraksi Gabungan Keadilan Nurani dan Sinut Busup, Ketua Fraksi PAN DPR Papua.

Interupsi terjadi usai pemutaran video singkat yang menampilkan kepemimpinan Lukas Enembe selama 10 tahun, sejak periode 2013-2018 dan 2018-2023.

"Saya sedih melihat video ini. Juga kecewa, sebaiknya video ini tidak usah diputar kalau hanya seperti ini. Apa yang dilakukan Lukas Enembe selama ini sangat banyak. Tapi, mengapa yang ditampilkan hanya ini. Di antara kita ini ada pengkhianat ingin menjatuhkan Pak Lukas Enembe. Setelah paripurna, ini mesti diklarifikasi," ujar Nioluen Kotouki.

Hal yang sama disampaikan Sinut Busup, dimana begitu banyak pembangunan yang dilakukan Lukas Enembe selama kepimpinannya. Namun yang ditampilkan hanya beberapa.

Bahkan ia menilai Dinas Infokom Provinsi Papua tidak becus dalam melakukan pekerjaannya untuk membuat video ini.

"Ini Dinas Infokom tidak betul dalam bekerja ini. Ada pengkhianat di antara kita. Sebagian besar lapangan terbang di pedalaman Papua ini dibangun dimasa kepemimpinan Lukas Enembe," ucap Sinut.

Menurutnya, selama kepemimpinannya, Lukas Enembe terus berupaya membangun infrastruktur di semua daerah di Papua.

 

"Namun apa yang dilakukan itu tidak sepenuhnya ditampilkan di video ini," ujarnya.

Untuk itu, kedua legislator Papua itu dengan tegas meminta Dinas Infokom Provinsi Papua harus klarifikasi terkait video tersebut dan meminta untuk tidak menayangkan video itu lagi, karena dianggap tidak menghargai kinerja Lukas Enembe selama ini.

Rapat paripurna turut dihadiri oleh istri Lukas Enembe, Yulce Enembe dan keluarga.

Editor : Sari

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network