MANOKWARI, iNewsJayapur.a.id - Bea Cukai melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan ekspor hasil laut yang dilakukan di Wilayah Papua Barat. Demikian hal tersebut, sebagai upaya memperkuat sinergi pengawasan laut, dalam menanggulangi dan menjaga wilayah perairan Papua Barat dan sekitarnya dari pelanggaran kegiatan ilegal.
Terkait akan luasnya daerah pengawasan laut, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Manokwari, Didit Prayudi Sidharta, kepada iNews, diruang kerjanya, Kamis (14/12) menuturkan, bahwa pengawasan laut harus dilaksanakan bersama oleh setiap instansi terkait agar semakin optimal.
Terkait itu, dirinya mengapresiasi hasil pertemuan Audens bersama Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, yang langsung direspon baik, pada senin (11/12), kemarin.
"Jadi dari audens yang kita telah lakukan, pertama, memang adalah silaturahmi. Karena bagaimana pun juga kita harus berkoordinasi dan bersinergi antar instansi terutama kita dengan Pihak TNI, dalam hal ini di wilayah Papua Barat. Karena kita membawahi 4 kabupaten, yakni Manokwari, Manokwari Selatan (Mansel), Teluk Wondama, dan Pegunungan Arfak. Jadi memang dari hal - hal ini adalah daerah - daerah teritorial yang memang butuh sinergitas dengan baik terjalin,"Ujar Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Manokwari, Didit Prayudi Sidharta.
Melalui hasil audiens dalam komitmen sinergi pengawasan laut bersama yang telaj dilakukan, dan menindaklanjuti perjanjian kerja sama tentang peningkatan sinergi operasional sumber daya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap-tiap instansi yang tugas dan fungsinya terkait dalam pengawasan laut, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Manokwari, Didit Prayudi Sidharta, percaya, bahwa kedepan hasil Ekspor hasil laut Manokwari, Papua Barat, akan lebih meingkat. Tentu akan berdampak pula pada kesejahteraan para UMKM / nelayan lokal di daerah. Sehingga sudah tentu, pihaknya akan konsisten perkuat sinergi pengawasan laut di Wilayah Papua Barat, dari segala bentuk tindak tanduk kegiatan ilegal.
"Wilayah kita disini selain darat yaitu laut. Jadi kami berharap melalui sinergi ini bisa kita lakukan bersama pengamanan laut wilayah papua barat, khususnya dalam mengawasi dan menjadi prioritas kami Bea Cukai adalah antisipasi ekspor ilegal disektor perikanan laut,"Tuturnya
Dimana hal ini, berkaitan dengan pengamanan dan mendukung UMKM dibidang Perikanan. Dimana pada awal bulan November 2023, Pemerintah Papua Barat telah berhasil melaksanan ekspor perdana sampel (contoh,red) Perikanan ke Eropa.
"Sehingga kita juga apresiasi peran serta dukungan Pangdam XVIII/Ksr, atas terjalinnya sinergitas dan dukungan penagawasan untuk bersama mengawal hasil perikanan laut di Wilayah Papua Barat, agar kedepan UMKM kita bisa lebih maksimal melaksanakan ekspor pada sektor perikanan ke wilayah luar Tanah Papua, baik secara nasional dan bahkan internasional, tentu dengan pengawasan yang baik, agar jangan ada terjadi ekspor ilegal yang merugikan para UMKM atau nelayan kita,"Ujarnya
"Kita juga berharap, semua pihak kita bisa serius dan saling mendukung UMKM kita. Karena kapan lagi Manokwari bisa ekspor hasil laut kita. Karena kalau kita serius dan mengamankan hal - hal ini dengan baik, maka sudah tentu hasilnya akan baik juga dan bisa meningkatkan peran UMKM kita,"Sambungnya menambahkan.
Seperti diketahui, bahwa selain pasar eropa yang mulai di sasar, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$ 146,63 juta dengan kontribusi sebesar 59,81 persen.
Dimana kegiatan Ekspor Papua Barat yang berjalan sejak bulan November 2022 atau telah setahun terakhir, adalah melalui 5 (lima) pelabuhan laut dan 3 (tiga) pelabuhan udara, yang ada di wilayah Papua Barat, salah satunya adalah melalui Pelabuhan Barang Manokwari dan Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat.
Editor : Damn
Artikel Terkait