JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja industri jasa keuangan pada triwulan pertama (Januari - Maret) 2024 mengalami pertumbuhan positif dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
"Dari sisi perbankan, industri keuangan non bank atau IKNB hingga pasar modal terjadi peningkatan," kata Kepala OJK Papua, Muhammad Ikhsan Hutahaean dalam kegiatan Bincang Bareng Media di Jayapura, Selasa (07/05/2024).
Berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi dilakukan OJK untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri jasa keuangan.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Papua, Yosua Rinaldy menyampaikan, total aset perbankan di Papua posisi Maret 2024 mencapai Rp88,95 triliun yang terdiri dari aset Bank Umum Rp86,83 triliun dan aset BPR Rp2,12 triliun, mengalami kenaikan dan penurunan masing-masing sebesar 7,57 persen dan minus 21,83 persen.
"Tercatat jumlah penyaluran kredit meningkat sebesar 7,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 52,42 persen dari total kredit yang diberikan," ucap Yosua.
Kinerja perbankan Syariah, sebut Yosua, juga menunjukkan pertumbuhan positif dimana pembiayaan yang disalurkan meningkat sebesar 8,04 persen dengan rasio NPF masih dalam kategori aman, yaitu berada pada nilai 2,79 persen.
Sementara, pada Februari 2024, total rekening SID tercatat mencapai 59.416 rekening, tumbuh sebesar 27,93 persen dibanding tahun lalu.
"Jumlah rekening ini terdiri dari rekening Reksadana sebanyak 53.201, rekening saham sebanyak 26.315 dan rekening Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 2.692," jelasnya.
Yosua bilang, pertumbuhan rekening tertinggi terdapat pada Reksadana yaitu 64,72 persen yoy diikuti dengan Saham sebesar 32,01 persen yoy. Adapun nilai transaksi saham tercatat sampai dengan Februari 2024 mencapai Rp167,73 miliar.
"OJK mengapresiasi perbankan yang telah berkontribusi positif terhadap perekonomian di Papua melalui penyaluran kredit dan digunakan oleh debitur sebagai modal kerja dan juga konsumsi," kata Yosua.
Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan LMS OJK Papua, Viktorinus Donny Vika Permana mengatakan, sejak awal Januari hingga Maret 2024, OJK Papua telah menerima 11 layanan pengaduan dan 44 layanan pemberian informasi.
"Sedangkan pemberian layanan informasi debitur (Ideb) kepada masyarakat sebanyak 2 layanan yang terdiri 194 layanan online dan 49 layanan offline/onsite," jelasnya.
Dia juga membeberkan kinerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi
Papua melalui program Kredit Program Percepatan Akses Keuangan Daerah (Kredit Papeda) yang tercatat hingga Maret 2024 debitur kredit papeda mencapai 319 dengan total debitur lunas sebanyak 203 debitur.
Editor : Damn
Artikel Terkait