MIMIKA, iNewsJayapura.id - Penjabat Gubernur Papua, M. Ridwan Rumasukun, memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-30, terutama kepada Kabupaten Mimika sebagai tuan rumah. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pada acara pembukaan MTQ yang dihadiri oleh 19 kabupaten dan kota peserta dari 4 provinsi di Tanah Papua, di kompleks Gedung Eme Neme Yauware, Timika, Minggu (23/06/2024).
Ridwan Rumasukun memuji kehadiran para peserta yang datang dengan semangat sportivitas dan kejujuran. Ia berharap agar MTQ ini bisa menjadi agenda rutin bagi seluruh provinsi di Tanah Papua untuk menjaga kebersamaan dan silaturahmi, meskipun kini wilayah-wilayah tersebut sudah memiliki pemerintah provinsi masing-masing.
"Kegiatan semacam ini, termasuk Pesparawi, Pesparani, dan kegiatan agama Hindu atau Buddha, sebaiknya diselenggarakan dengan cara yang serupa. Teman-teman bisa belajar dari Kabupaten Mimika," ujarnya.
Penjabat Gubernur juga menyoroti desain dan suasana MTQ ke-30 yang dianggapnya mirip dengan MTQ Nasional di Jambi tahun lalu. Menurutnya, MTQ bukan hanya ajang kompetisi untuk menampilkan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan indah, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kecintaan terhadap kitab suci Al-Qur'an serta memperkokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Acara ini dianggap sebagai momentum penting bagi umat Islam di Tanah Papua untuk memperdalam pemahaman dan pengamalan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Ridwan Rumasukun berharap melalui MTQ ini, semua pihak dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari Al-Qur'an untuk hidup dalam kedamaian, toleransi, dan saling menghormati, yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat Papua yang majemuk dan penuh keberagaman.
"Mari kita jadikan MTQ sebagai wahana untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat persatuan serta kesatuan di Tanah Papua," ajaknya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Pdt. Klemens Taran, menyampaikan bahwa nilai-nilai kedamaian yang terkandung dalam Al-Qur'an memberikan spirit untuk senantiasa hidup rukun dan damai dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang telah dan akan dihadapi. Diingatkannya bahwa semua agama mengajarkan untuk saling mengasihi dan menghormati sesama umat manusia. Meskipun berbeda-beda, semua adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
"Pada kesempatan ini, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Papua, saya mengimbau kepada para ulama, guru, dan pemimpin umat untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam di tengah masyarakat. Para ulama dan pendidik yang menekuni pendidikan dan pengembangan Al-Qur'an diharapkan selalu mencermati permasalahan aktual yang terjadi di depan mata kita dan hendaknya hadir untuk memikirkan serta memberikan solusinya", demikian himbauan Kakanwil.
Ia menegaskan bahwa kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur'an ini hendaknya dihindarkan dari sifat rutinitas dan seremoni yang kehilangan makna dan ruhnya.
"Marilah kita jadikan setiap penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an sebagai momentum untuk mendorong peningkatan pengetahuan, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur'an di lingkungan keluarga, masyarakat, berbangsa, dan bernegara", ajak Kakanwil.
Selanjutnya, ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Pejabat Gubernur Papua, Pejabat Papua Tengah, Pejabat Papua Pegunungan, dan Pejabat Gubernur Papua Selatan yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril dalam suksesnya kegiatan MTQ ini.
"Secara khusus, kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bupati Mimika dan jajarannya yang telah menjadi tuan rumah yang baik, menjamin seluruh proses ini dari seremoni pembukaan hingga penutupan pada tanggal 30," ucap Kakanwil Taran.
Ia lantas berpesan, bahwa Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-30 ini "mempersiapkan" untuk menghadapi agenda pemilu kepala daerah, gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, dan walikota-wakil walikota pada bulan November yang akan datang.
"Maka, momentum ini mengantarkan kita dalam kehangatan dan kebersamaan," imbuh Kakanwil.
Selanjutnya ia berpesan bahwa berpolitik praktis sifatnya sementara, hanya lima tahun, tetapi bersaudara sifatnya abadi.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) H.M.B. Setiyo Wahyudi menegaskan pentingnya Al-Quran sebagai sumber pengetahuan dan pedoman hidup. Ia mengajak masyarakat untuk semakin sering membaca, mendalami, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Setiyo Wahyudi, Al-Quran mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang membedakan antara yang benar dan salah serta antara yang baik dan buruk. Ia berharap, melalui MTQ ini, lantunan ayat-ayat suci dan keindahan tulisan kaligrafi dapat melahirkan generasi yang memiliki kecerdasan spiritual, sosial, dan moral.
"Harapan kami adalah lantunan ayat-ayat Al-Quran yang dibacakan nanti bisa melahirkan generasi yang memiliki kecerdasan spiritual, sosial, dan moral," ujar Setiyo Wahyudi. Ia juga menekankan pentingnya refleksi, zikir, dan tafakur untuk membangun akhlak, peradaban, moderasi, dan toleransi.
Penghargaan yang tinggi disampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, terutama kepada Bupati dan jajaran Kabupaten Mimika sebagai tuan rumah. Setiyo Wahyudi memberikan apresiasi khusus kepada para gubernur, wali kota, dan bupati yang berkomitmen mendukung program pembinaan umat dan kegiatan pengembangan Al-Quran di Papua.
Tema MTQ tahun ini, "Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Qurani," diharapkan dapat menjadi tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua. Setiyo Wahyudi optimis bahwa melalui MTQ, masyarakat akan semakin sering menjadikan Al-Quran sebagai pedoman utama dalam kehidupan mereka.
Acara pembukaan MTQ ke-30 ini ditandai dengan penekanan tombol bel secara bersama-sama oleh PJ Gubernur Papua dan para tamu undangan, menandakan dimulainya kompetisi yang penuh semangat dan nilai-nilai luhur.
Editor : Darul Muttaqin
Artikel Terkait