Wakil Gubernur Papua Pegunungan Terpilih, Serukan Persatuan dan Pembangunan Berbasis Kultur

Berti
Wakil Gubernur Papua Pegunungan terpilih periode 2025-2030, Ones Pahabol. (Foto: Istimewa)

JAYAPURA, iNews.id -- Wakil Gubernur Papua Pegunungan terpilih periode 2025-2030, Ones Pahabol, menyampaikan pesan persatuan dan pembangunan berbasis kultur kepada masyarakat Papua Pegunungan.

Hal ini disampaikan setelah dirinya dan Gubernur terpilih, Jhon Tabo, resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Papua Pegunungan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan disahkan melalui sidang paripurna DPR provinsi.

"Puji Tuhan, Papua menghadapi Pilkada kali ini dengan baik. Walaupun ada proses hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun semua sudah selesai, dan kami telah ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur," ujar Pahabol, Senin (03/3/2025).

Pahabol menegaskan bahwa pesta demokrasi di Papua Pegunungan telah berakhir. Ia mengapresiasi sistem noken yang digunakan di hampir delapan kabupaten di wilayah tersebut.

"Sistem noken tidak pernah salah. Dalam demokrasi, pasti ada yang menerima dan ada yang tidak menerima. Itu hal biasa. Namun, MK sudah memutuskan, dan kami siap memimpin," tambahnya.

Pahabol menjelaskan bahwa sistem noken, yang merupakan tradisi pengangkatan kepala suku atau pemimpin berdasarkan adat, telah menjadi fondasi kuat dalam menentukan pemerintahan di Papua Pegunungan.

"Kemenangan kami sangat signifikan, dan ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap sistem kultur yang ada," ujarnya.

Ia juga menyebut pentingnya menjaga persatuan dan menghindari perpecahan di provinsi Papua Pegunungan.

"Perpecahan adalah teori baru dalam sistem kultur kami. Dulu, sistem noken dan pengangkatan kepala suku telah menentukan pemerintahan dengan baik. Kami ingin melanjutkan tradisi ini dengan membangun keakraban dan saling mengasihi antar masyarakat," jelas Pahabol.

Sebagai mantan Bupati 2 periode, Pahabol menjelaskan bahwa track record-nya dalam melayani masyarakat telah terbukti baik.

"Kami pernah menjadi Bupati dua kali, dan hasilnya terwujud sesuai dengan sistem kultur yang ada. Ini bukan teori baru, tapi sesuatu yang dibangun dengan keakraban dan kasih sayang," katanya.

Ia menekankan bahwa pembangunan manusia adalah fondasi utama dalam kepemimpinannya.

"Pembangunan bukan hanya fisik, tapi juga hati manusia. Kami ingin membangun manusia dari generasi muda hingga tokoh-tokoh adat, agar semua elemen masyarakat dapat bersatu dan maju bersama," ujar Pahabol.

Pahabol juga menyoroti pentingnya sinergi antara gereja, adat, dan pemerintah.

"Gereja, adat, dan pemerintah harus menjadi satu kekuatan. Gereja memberikan fundamental kasih, adat memberikan kekuatan budaya, dan pemerintah berdiri kokoh di atas kedua fondasi tersebut. Dengan ini, kami yakin kepemimpinan kami akan berhasil," tegasnya.

Sebagai seorang dokter spesialis, Pahabol mengaku memahami sendi-sendi kehidupan masyarakat adat di Papua Pegunungan.

"Kami mengerti kehidupan masyarakat di suku-suku yang ada. Kriteria kepemimpinan adalah memahami apa yang belum diungkapkan oleh masyarakat. Kami memahami adat istiadat, sosial budaya, geografis, bahasa, dan etnis mereka," ujarnya.

Ia berharap, dengan pemahaman yang mendalam terhadap masyarakat, kepemimpinannya dapat membawa perubahan bagi masyarakat di Papua Pegunungan.

"Kami ingin membangun Papua Pegunungan dengan fondasi yang kuat, yaitu persatuan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap adat istiadat," pungkas Pahabol.

Editor : Darul Muttaqin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network