JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Raut haru melepas kepergian Brigjen TNI JO Sambiring dalam lepas sambut Danrem 172/PWY di Auditorium Uncen semalam. Senin (15/5/2023).
Meski acara dibalut kekeluargaan, acara yang dihadiri para tokoh Papua baik adat, agama maupun tokoh muda ini tidak bisa ditampik penuh dengan haru.
Terlebih pada sesi ramah tamah, saat bang Jo menghampiri dan memberikan pelukan keakraban tanda pamit, nampak raut sedih hadir dalam wajah-wajah mereka.
Bang Jo begitu nama sapaan akrab di kalangan dekat pemilik nama lengkap Juinta Omboh Sambiring ini, memang terkenal humble dan dekat dengan siapapun di Papua, termasuk tokoh-tokoh adat, agama, perempuan dan Pemuda.
Kedekatan ini memang tidak serta merta terjalin, namun lantaran lama penugasan di Papua mulai dari Perwira menengah hingga kini menyandang pangkat Bintang satu (Brigjen) semuanya di Papua. Hampir disesuaikan Medan penugasan di Papua dijalani, wilayah Pegunungan Papua yang saat ini telah terpecah menjadi Provinsi baru tak luput dari penugasan Jenderal Baret Merah ini.
Sehingga wajar saja, jika sang Jenderal memiliki banyak kolega, meski faktor keramahan dan suka bergaul menjadi salah satu penyebab banyaknya kenalan dan kecintaan terhadap dirinya.
Angel Bertha Sinaga, wartawan senior Papua turut memberikan kesan dan pesannya terhadap Brigjen TNI JO Sambiring.
Angel bersama teman-teman pers di Kota Jayapura yang turut hadir dalam lepas sambut itu mengaku haru. Meski sudah menjadi hal lumrah rotasi jabatan dilingkungan TNI, namun kesan selama penugasan di Papua membuat rasa sedih itu ada. Sosok Bang Jo memang memiliki kedekatan tersendiri juga dengan awak media di Papua. Bang Jo dikenal oleh kalangan media adalah sosok yang suka membantu.
"Sebagai salah seorang yang kerap kali meliput kegiatan Danrem 172/PWY yang akrab kita sapa Bang Jo atau Kaka Jo, saya cukup terkesan beberapa kali beliau menyentuh masyarakat-masyarakat hingga diakar rumput dimana dengan segala upaya beliau membina ibu-ibu penjual yang masih memerlukan bantuan gerobak, bantuan modal dan sebagainya. Ini akhirnya UMKM masyarakat kecil lebih maju hingga mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya,"kata Angel Bertha.
Dirinya juga terenyuh atas uluran tangan terhadap pemuda Papua penjual Cilok di Sentani, Zakheus Keroman. Keduanya dipertemukan disela-sela kunjungan kerja Bang Jo ke wilayah itu, Juli 2022 lalu. Bang Jo bersama rombongan yang saat itu melintas diwilayah Sentani, mampir ke penjual- penjual makanan dan minuman disepanjang pinggir jalan depan AURI. Ditempat inilah Bang Jo melihat Zakheus berjualan Cilok.
"Saya juga tergerak dengan bantuan yanng diberikan kepada Zakheus anak Papua penjual Cilok, beliau bukan hanya memperhatikan dalam segi ekonominya saja namun juga kk Jo membayar uang kuliah. Ini satu hal yang jarang dilakukan oleh seorang Komandan. Menyentuh hak asasi yang paling inti dalam kehidupan manusia,"ucapnya.
Selain itu, kata Angel Bertha yang juga salah satu wartawan senior di Papua, Bang Jo adalah narasumber yang mudah dihubungi untuk konfirmasi persoalan Papua, utamanya berkaitan dengan TNI.
"Kaka Jo juga merupakan narasumber yang gampang atau mudah untuk kami hubungi, kapan saja dan dalam persoalan apa saja terkait persoalan Papua. Beliau pasti merespon kami. Jadi ini juga kami harap bisa dicontoh pejabat lain, baik dilingkup TNI, Polri maupun pemerintahan,"katanya.
Dirinya mengaku cukup sedih atas mutasi Bang Jo ke Mabes TNI, meski demikian dirinya berdoa untuk kesuksesan Bang Jo ditempat tugas baru sebagai Staf Ahli Bidang Sosbud KASAD di Jakarta.
"Cukup sedih sedih beliau meninggalkan Papua, namun kami berharap kaka Jo bisa mengembangkan talenta-talenta yang dimiliki. Selamat bertugas ditempat baru sukses selalu Komandan. Komando!."pungkasnya.
Editor : Damn