get app
inews
Aa Text
Read Next : Bank Indonesia Gelar PQN, Perluas Penggunaan QRIS di Papua

GNPIP, Cara Bank Indonesia Kendalikan Inflasi Pangan di Papua

Senin, 24 Juli 2023 | 22:48 WIB
header img
Penanaman bawang merah bersama dalam program GNPIP yang diinisiasi Bank Indonesia di Arso 4, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua. Foto : iNewsJayapura.id/Syahriah Amir

KEEROM, iNewsJayapura.id – Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) merupakan wujud dari sinergi dan inovasi Bank Indonesia (BI) dengan kementerian terkait  serta Pemerintah daerah untuk mengendalikan laju inflasi khususnya kelompok pangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Juli Budi Winantya menyebut, gerakan tersebut merupakan tindaklanjut arahan Presiden Jokowi saat  Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) inflasi tahun 2022.

“GNPIP salah satu upaya yang kita lakukan agar harga tetap terjangkau. Menguntungkan dari kedua pihak baik dari sisi petani maupun masyarakat sebagai konsumen,” ujar Juli.

Dia pun mengungkapkan bahwa data neraca pangan menunjukkan pasokan beberapa komoditas holtikultura seperti bawang merah, bawang putih dan cabai masih menjadi penyumbang utama inflasi dalam beberapa periode terakhir.

Juli menyebut, komoditi tersebut  menjadi penyumbang inflasi utama lantaran sebagian besar pasokan bergantung dari luar Provinsi Papua.

“Melalui GNPIP, Bank Indonesia bersama stakeholder melakukan penanaman bawang merah,” kata Juli usai penanaman bawang merah bersama di Arso 4, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (24/7/2023).

Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten Keerom,  Edy Buntan menyampaikan, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi secara nyata meski diakuinya belum maksimal.

Kabupaten Keerom, kata Edy, merupakan daerah penyangga bagi Kota Jayapura , terutama tanaman pangan.

Dia menyampaikan  terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah membantu petani di Keerom melalui budi daya bawang merah.

“Mudah-mudahan komoditi tersebut yang dihasilkan petani di Keerom bisa bersaing dengan bawang merah dari luar Papua,” ucap Edy.

Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Derek Hegemur menyampaikan bahwa penanaman bawang merah secara bersama tersebut sebagai motivasi bagi masyarakat untuk menanam secara mandiri.

“Pasokan juga harus secara kontinyu, sebab kalau permintaan pasar banyak, kita kesulitan apabila pasokan tidak memadai. Oleh karena itu melalui penanaman secara bersama, masyarakat lainnya dapat termotivasi untuk melakukan hal serupa secara mandiri,” ujar Derek.

Pemerintah Provinsi Papua, kata Derek, menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia dan stakeholder yang telah berupaya mengendalikan inflasi pangan dengan berbagai cara, salah satunya melalui tanam bawang merah.

“Kedepan kita akan memperluas lahan yang akan digunakan untuk menanam komoditi terutama penyumbang inflasi,” ujarnya.

Untuk diketahui, panen perdana bawang merah tersebut akan dilakukan pada September mendatang.  Turut hadir pada kegiatan tersebut, Penjabat Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Jayapura, Robert Nadap Awi dan sejumlah petani setempat.

Editor : Sari

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut