Rumah Baca Tulis Pos Satgas Yonif PR 433/JS Diserbu Anak-Anak Distrik Mbua

NDUGA, iNewsJayapura.id - Rumah baca tulis yang dibangun Personel Satgas Pamtas Mobile Yonif Para Raider 433/JS Kostrad diserbu anak-anak Distrik Mbua Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan.

Bangunan tersebut terbuat dari kayu dan atapnya terbuat dari rumput alang-alang. Bangunan ini terlihat sederhana dan sangat nyaman saat digunakan.

Tak hanya bangunan, para prajurit juga menyediakan buku bacaan, buku tulis dan perlengkapan belajar mengajar lainnya. 

Sejak rumah baca tulis ini berdiri, anak-anak di Distrik Mbua mulai dari SD, hingga SMA, terlihat antusias mengikuti proses belajar mengajar dan bertukar pengalaman yang dilakukan oleh prajurit Pos Satgas Yonif PR 433/JS.

Proses belajar mengajar agak berbeda dengan proses belajar mengajar pada umumnya, meskipun demikian antusias anak-anak untuk belajar cukup tinggi.

Terlihat anak-anak fokus membaca dan menulis, namun sesekali anak-anak dan prajurit yang mengajar bercanda dan tertawa bersama. Selain itu juga, anak-anak diajarkan menyanyikan lagu kembangsaan seperti lagu Indonesia Raya, Garuda Pancasila dan lainnya.

Berdasarkan rilis data yang di peroleh dari Pos Satgas Yonif PR 433/JS, mereka membangun rumah baca tulis di Distrik Mbua karena minimnya tenaga pengajar diwilayah tersebut.

Selain itu juga, tujuan rumah baca tulis dibangun untuk membantu para guru di wilayah Distrik Mbua dan kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk karakter Cinta Tanah Air yang ditanamkam sejak dini kepada anak-anak di Distrik Mbua.

Tokoh masyarakat Distrik Mbua, Yones mengatakan berdasarkan geografis Distrik Mbua berada dipegunungan dan medan yang berat. Hal ini yang mengakibatkan terbatasnya sarana transportasi menjadi hambatan kualitas pendidikan wilayah ini. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi anak-anak Mbua untuk tetap belajar.

"Saya berterimakasih kepada bapak-bapak tentara yang membuat Kelas Pintar ini, sehingga anak-anak kami nanti bisa menjadi generasi penerus Bangsa" ujar Yones.

Editor : Damn