KEPULAUAN YAPEN, iNewsJayapura.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting kembali melaksanakan rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (31/10/2023).
Sekretaris BKKBN Provinsi Papua Arianto dalam laporan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua mengatakan bahwa pihaknya bersama-sama melakukan percepatan penurunan stunting, karena stunting ini mempunyai dampak yang sangat merugikan baik dari segi kesehatan maupun dari sisi produktivitas, ekonomi tentunya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Selain itu tujuan pelaksanan kegiatan ini antara lain:
1. Perkembangan pelaksanaan percepatan penuntasan stunting.
2. Menyampaikan hasil evaluasi program percepatan penurunan stunting.
3. Memutuskan strategi dan langkah-langkah serta komitmen bersama dalam upaya percepatan penuntasan stunting di kabupaten Kulauan Yapen tahun 2023 dan tahun 2024.
4. Membangun dan meningkatkan koordinasi komunikasi dan sinergitas dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting.
Manager Program Bidang Data Pemantauan dan evaluasi Perkembangan Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen, Karlo J Aer menyebutkan bahwa penurunan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh dinas kesehatan saja tetapi diperlukan Konvergensi untuk mencapai target 100%.
Terkait kondisi prevelensi stunting Kabupaten Kepulauan Yapen dari tahun 2019 terjadi peningkatan di posisi 50.4% sementara terjadi penurunan pada 2021 menjadi 33.1% dan pada 2022 menjadi 31.1%.
Jika dibandingkan dari data E-PPGBM bulan September 2023 menunjukkan ada 9.742 balita yang tersebar pada 13 Distrik di Kabupaten Kepulauan Yapen yang menjadi sasaran pengukuran, realisasi pengukuran balita baru menjangkau 3.744, dengan rincian antara lain, kategori balita sangat pendek sebanyak 103 Orang, pendek 200 Orang dan stunting sebanyak 303 orang dengan prevelensi 8.09 % tingkat Kabupaten Kepulauan Yapen.
Editor : Damn