JAYAWIJAYA, iNewsJayapura.id - Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wamena menutup sementara pelayanan kesehatan pasca aksi pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok warga Lanny Jaya terhadap Sisa Wolun yang tengah mendapatkan perawatan medis.
Penutupan tersebut dilakukan lantaran para tenaga kesehatan yang sedang bertugas saat peristiwa terjadi masih mengalami trauma usai menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Meskipun Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah mengunjungi dan memberikan penguatan terhadap para nakes tersebut, namun hingga Kamis (14/3/2024) malam IGD belum membuka pelayanan.
Direktur RSUD Wamena dr. Felly Sahureka mengatakan, para nakes mengalami trauma lantaran sebelum melakukan pembunuhan terhadap pasien, sekelompok warga tersebut terlebih dahulu melakukan penyisiran di setiap ruangan dan menghancurkan fasilitas rumah sakit, sehingga pasien meminta pulang lebih awal akibat ketakutan.
“Hampir sebagian besar pasien di RSUD Wamena meminta pulang, namun khusus untuk pasien yang memang harus mendapat perawatan yang lebih, dialihkan ke ruangan ICU dan sampai saat ini petugas membutuhkan jaminan keamanan agar kami bisa bertugas dengan baik, begitu juga pasien,” ujar Felly.
Sebelumnya, sekelompok warga dari Kabupaten Lanny Jaya melakukan aksi penyerangan dan membunuh salah satu warga yang diduga sebagai pelaku pembunuhan yang terjadi di pasar Wouma.
Korban Sisa Wolun meregang nyawa di atas tempat tidur IGD RSUD Wamena usai dihabisi oleh sekelompok warga. Foto : Dok.Polres Jayawijaya
Korban dihabisi saat sedang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan lantaran dalam kondisi kritis sejak ditemukan Rabu (13/3/2024) pagi.
Mengetahui bahwa terduga pelaku pembunuhan atas nama Sisa Wolun masih hidup dan masih dirawat di RSUD Wamena, sekelompok warga tersebut langsung melakukan aksi penyerangan dengan menyisir setiap ruangan hingga masuk ke dalam ruang IGD RSUD Wamena sekitar pukul 18.05 WIT dengan membawa alat tajam dan melakukan aksi pembunuhan terhadap korban yang berada di atas tempat tidur.
Editor : Sari