Momen ini menjadi sangat penting jika mau dimanfaatkan oleh para calon kepala daerah untuk mencari popularitas politik dengan menyapa masyarakat.
Ada calon kepala daerah terlihat menyapa masyarakat dengan datang dan melambaikan tangan serta ajak foto dan mengambil video dengan masyarakat.
Namun, tidak dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (MARI-YO), pasangan calon ini justru tidak terlihat sama sekali didalam acara tersebut bahkan tidak tersorot kamera.
Juru Bicara MARI-YO, Steve Mara menjelaskan bahwa momen ibadah kerukunan antar umat beragama untuk Pilkada Damai tersebut adalah momen yang harus dijaga kesuciannya, sehingga pasangan MARI-YO tidak mengambil tempat bersama VVIP atau masyarakat umum untuk mencari perhatian dan foto/video dengan masyarakat.
Lanjutnya, MARI-YO duduk ditempat tersembunyi bersama keluarga, merenungi firman Tuhan dan ceramah yang disampaikan hamba Allah serta berdoa dan memohon Tuhan untuk memampukan MARI-YO dalam menghadapi Pilkada nanti.
MARI-YO juga hadir saat ibadah belum mulai jam 2 siang dan baru pulang saat pemberkatan atau saat ibadah benar-benar selesai jam 10 malam, agar tidak dilihat oleh masyarakat umum dan tidak mencari popularitas politik didalam kegiatan ibadah, tegas Jubir Steve.
Ibadah kerukunan tersebut juga menghadirkan penampilan tarian dari berbagai paguyuban nusantara yang ada ditanah Papua, menghadirkan artis lokal Papua, MC lokal, dan Band Lokal Papua.
Editor : Darul Mutaqim