Pun ketika melewati jalan Argapura, masyarakat refleks berteriak "Mari-Yo menang" sambil mengacungkan 2 jari.
Salah satu warga Jayapura, Korneles mengaku Pilkada kali ini menjatuhkan pilihan kepada pasangan nomor urut 2.
"Saya pilih bapak Kapolda, bapak MDF. Karena terlihat orangnya baik, apalagi waktu jadi Kapolda, beliau bisa kasih masuk anak anak Papua banyak jadi Polisi. Itu berarti dia peduli sama masa depan kami anak anak Papua," ucapnya.
Warga lainnya, Sumiarsih mengaku akan pilih paslon nomor 2. "Orangnya baik, murah senyum, lucu juga. Baru beliau juga peduli sama kami pedagang, kemarin datang berkunjung lihat kami di pasar Hamadi," akunya.
Juru Bicara Mari-YO, Steve Mara menegaskan, Mari-Yo siap wujudkan harapan masyarakat Papua melalui visi Papua Cerah (Cerdas, Sejahtera, dan Harmoni).
Visi ini memiliki arti yang sangat besar bagi masyarakat Papua, pasalnya masyarakat Papua saat ini membutuhkan pemimpin yang dapat membawa perubahan Papua menjadi cerah.
Sejalan dengan Visi tersebut, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen memiliki rekam jejak yang baik dalam mewujudkan Papua Cerah.
"Seperti selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Matius Fakhiri telah melakukan banyak kebijkan afirmasi untuk mendorong masyarakat Papua menjadi Polisi," ungkap Steve.
Menurutnya, dengan catatan kerja baik yang dilakukan oleh Matius Fakhiri, ribuan anak muda Papua semenjak tahun 2021 hingga tahun 2024 sudah mendapatkan pekerjaan tetap sebagai Polisi, dan ribuan lainnya akan menyusul hingga tahun 2028 nanti.
Disisi lain, Aryoko Rumaropen adalah mantan kepala BPSDM Provinsi Papua yang banyak mengadakan banyak program untuk menyekolahkan anak Papua di tingkat pendidikan tinggi, seperti mengirim anak muda Papua untuk sekolah keluar negeri, maupun didalam negeri.
"Konsep pembangunan sumber daya manusia Papua sudah dimilki oleh kedua pasangan ini, apalagi jika pasangan ini mendapatkan kepercayaan lebih untuk mengelola pemerintahan provinsi Papua, akan ada banyak lagi kebijakan yang dapat dilakukan untuk menolong masyarakat Papua," kata Steve.
Editor : Darul Muttaqin