get app
inews
Aa Text
Read Next : Badko MMP Papua Selatan Hadir dan Siap Bersinergi dengan Pemerintah

Bulog Papua Ungkap Alasan Impor Beras dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan

Minggu, 16 Februari 2025 | 10:53 WIB
header img
Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua, Jusri Pakke saat ditemui di ruang kerjanya. (Foto: Darul Muttaqin)

JAYAPURA, iNews.id – Perum Bulog hingga saat ini masih terus mendatangkan beras dari luar Papua. Dua provinsi menjadi penyuplai utama pengadaan beras, yaitu dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan untuk menjaga ketahanan stok.

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua, Jusri Pakke mengatakan, di Papua, ada beberapa daerah penghasil beras, tetapi produksinya belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya Kabupaten Merauke.

“Meskipun wilayah ini menghasilkan beras, tetapi produksinya terbatas, hanya mampu memenuhi kebutuhan di daerah tersebut,” kata Jusri di Jayapura, Jumat (14/2/2025).

Merauke bisa menjadi daerah lumbung beras nasional, agar Perum Bulog tidak mendatangkan lagi dari luar Papua, tetapi hal itu belum bisa terpenuhi.

“Kita punya 10 kantor cabang se-tanah Papua masih mengandalkan beras dari dalam negeri dan impor,” jelasnya.

Hingga 14 Februari 2025, Perum Bulog Kanwil Papua telah menyerap beras petani Merauke sebanyak 1.600 ton atau 6 persen dari target 19.000 ton di tahun 2025 dengan harga Rp12.000 per kilogram.

“Mudah-mudahan lima bulan kedepan kita bisa serap 100 persen bertepatan dengan masa panen raya. Konsentrasi kita saat ini penyerapan beras,” ucapnya.

Sementara itu, stok beras saat ini sebanyak 30.000 ton yang berada di gudang Perum Bulog di 10 kantor cabang. Sedang dalam perjalanan dan siap bongkar di pelabuhan sebanyak 9.000 ton, dengan total 39.000 ton.

Editor : Darul Muttaqin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut