get app
inews
Aa Text
Read Next : Keterlambatan Penyaluran DPA Yahukimo 2025 Akibat Penyesuaian Efisiensi Anggaran

Tokoh Intelektual Papua Dukung Pernyataan Gubernur Papua Tengah Terkait Pelarangan Bakar Batu

Minggu, 30 Maret 2025 | 19:55 WIB
header img
Tokoh intelektual Papua, Hendru Nimrod Wakerkwa. (Foto: Istimewa)

JAYAPURA, iNews.id - Pernyataan Gubernur Provinsi Papua Tengah mengenai pelarangan tradisi bakar batu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, tokoh intelektual Papua, Hendru Nimrod Wakerkwa, memberikan dukungannya.

Menurut Wakerkwa, pernyataan gubernur tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, dengan beberapa alasan:

Efisiensi Anggaran: Pelarangan bakar batu dapat menghemat anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang biasanya digunakan untuk membeli babi dan makanan dalam jumlah besar untuk acara-acara tertentu. Dana tersebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat dan pendidikan anak-anak.

Perubahan Pola Pikir: Tradisi bakar batu seringkali dikaitkan dengan pamer kekayaan dan status sosial, yang dapat membebani keuangan keluarga. Pelarangan ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Mengurangi Konflik: Acara bakar batu seringkali memicu konflik antar kelompok atau individu akibat ketidakpuasan dalam pembagian makanan. Konflik ini dapat berujung pada kekerasan, korban jiwa, dan kerusakan harta benda, yang pada akhirnya membebani anggaran pemerintah.

Keterbatasan Anggaran: Pemerintah pusat membatasi anggaran kegiatan makan dan minum bagi kepala daerah di Papua. Padahal, kepala daerah di Papua memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat secara langsung, yang seringkali melibatkan acara bakar batu.

Wakerkwa memberikan solusi alternatif agar tradisi bakar batu tetap lestari namun tetap sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat:

Tradisi bakar batu dapat dilaksanakan pada hari-hari besar kenegaraan atau keagamaan, sehingga penganggarannya dapat dioptimalkan.

"Budaya bakar batu adalah budaya Papua pada umumnya namun mengingat dari kebijakan pemerintah pusat untuk efisiensi anggaran pada setiap provinsi dan kabupaten maka,acara seperti bakar batu dapat dikemas pada hari-hari tertentu yang sudah disepakati bersama,seperti pada hari-hari besar kenegaraan atau keagamaan agar acara tersebut dapat dioptimalisasi penganggarannya," kata Wakerkwa.

Dengan demikian, tradisi bakar batu dapat tetap dilestarikan tanpa mengabaikan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.

Editor : Darul Muttaqin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut