get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Sempat Sarapan Pagi, Kopi Dari Hati Solusi Sajikan Bubur Ayam dan Aneka Kue

Deteksi Dini Kunci Hadapi Potensi Konflik Keagamaan

Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:30 WIB
header img
Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Deteksi dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan. (Foto: Cornelia Mudumi)

JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Keharmonisan umat beragama merupakan aspek penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan berdampingan secara toleran.

Terkait dengan hal itu, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Jayapura menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Deteksi dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, dengan tema" merawat kebersamaan, meneguhkan moderasi beragama di tengah keberagaman, "itu di gelar di salah satu hotel yang ada di Sentani, Kabupaten Jayapura, papua, Selasa, (26/8/2025).

Kegiatan tersebut di hadiri dan di buka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Jayapura, Steven Alexander Wonmaly di dampingi Edi Abdul Kholiq selaku Kepala Seksi Bimas Islam, serta melibatkan seperta sebanyak 45 orang dari 24 Ormas Islam yang ada di Kabupaten Jayapura.

Kepala Kantor Menetrian Agama, Steven Wonmaly dalam sambutannya mengatakan FGD Bertujuan untuk melakukan pemetaan Konflik Sosial berdimensi keagamaan di Kabupaten Jayapura. Hal ini  menjadi salah satu strategi preventif dalam upaya mencegah terjadinya konflik sosial berdimensi keagamaan.

"Harapan kita bersama untuk hidup rukun, damai, tentu ini bagian yang di ajarkan oleh Tuhan dan sebagai umat beragama kita harus memahami bagian itu agar kita dapat melakukan untuk kebaikan kita bersama,"ucapnya.

Steven mengharapkan, kegiatan ini bisa ada dalam kebersamaan untuk merawat dan menegukan moderasi beragama di Kabupaten Jayapura.

Pada kegiatan tersebut, dirinya juga menjadi Narasumber menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama dalam membangun sistem peringatan dini yang tidak hanya menyentuh aspek formalitas, tetapi juga sisi kehidupan masyarakat. Terkait Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan, demikian Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri agama Nomor 332 tahun 2023.

"Jadi ini merupakan tugas kami kementrian agama untuk terus menjaga toleransi umat beragama, bagian ini menjadi bagian yang terus kami lakukan memberikan pemahaman kepada masyarakat, walau didalam keadaan apapun kita terus menjaga agama kita dengan baik, kebersamaan kita dengan baik untuk hidup dalam kerukunan di Kabupaten Jayapura,"Jelasnya.

Sementara itu Edi Abdul Kholiq selaku Narasumber di kegiatan FGD mengatakan ini merupakan yang pertama kali di lakukan Kemenag kabupaten jayapura, dalam upaya proaktif untuk mengidentifikasi dan memetakan tanda tanda awal potensi konflik sosial yang berkaitan dengan agama, sebelum konflik tersebut membesar dan menyebabkan perpecahan di masyarakat.

"Tentunya kegiatan focus grup discussion (FGD) ini kita bisa mendeteksi kejadian sekecil apapun yang terjadi di masyarakat kami bisa mengetahuinya dan bisa meredam sehingga kejadian tersebut tidak menyebar luas si masyarakat," Jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa peran dari Ormas agama Sangat penting untuk bisa memberikan pemahaman yang baik kepada warga masyarakat, sehingga dapat memperkuat moderasi beragama dan menjaga kerukunan beragama di kabupaten Jayapura.

Di akhir dari pada FGD itu, 24 Ormas Islam di Kabupaten jayapura menghasilkan 5 Poin inti, sehingga ketika terjadi konflik informasi itu di sampaikan sesuai dengan apa yang telah di sepakati bersama sama sehingga tidak menimbulkan dampak yang dapat memecah belah Keagamaan di Papua.

Editor : Darul Muttaqin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut