Pelaku Penyerangan Tenaga Kesehatan Kiwirok Ditangkap Setelah Empat Tahun Melarikan Diri
KEEROM, iNewsJayapura.id - Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Keerom berhasil menangkap Maam Taplo, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel, yang selama empat tahun terakhir masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Penangkapan berlangsung pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 12.20 WIT di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom, tanpa adanya perlawanan dari pelaku.
Maam Taplo tercatat dalam DPO berdasarkan Nomor DPO/22/X/2021/Dit Reskrimum serta Laporan Polisi Nomor LP/17/IX/2021/Papua/Res Peg Bintang. Ia diburu atas keterlibatannya dalam aksi kekerasan yang menggemparkan publik, yakni penyerangan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok, Pegunungan Bintang, pada 13 September 2021.
Penangkapan bermula dari penyelidikan intensif yang dilakukan personel Satgas Damai Cartenz. Informasi pergerakan pelaku berhasil ditelusuri, hingga akhirnya tim mengamankan Maam Taplo di Arso Swakarsa. Dari keterangan awal, pelaku diketahui meninggalkan Kiwirok menuju Jayapura pada Agustus 2025 dengan alasan berobat ke RS Vanimo, Papua Nugini, menggunakan surat rujukan dari Puskesmas Kiwirok karena mengalami pembengkakan pada perut.
Setelah ditangkap, Maam Taplo dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum.
Maam Taplo merupakan salah satu pelaku utama dalam kejadian penyerangan tenaga kesehatan di Kiwirok yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka berat. Dalam insiden tersebut, satu orang nakes, Gabriella Meilani, meninggal dunia akibat luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut.
Sebanyak 10 tenaga kesehatan lainnya mengalami luka-luka serius, antara lain:
Selain menyerang nakes, pelaku juga terlibat dalam pembakaran sejumlah fasilitas umum di Kiwirok, antara lain:
Penyelidikan juga mengungkap bahwa Maam Taplo berperan dalam berbagai aksi kekerasan lainnya, seperti:
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, mengapresiasi keberhasilan personel di lapangan.
“Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi para korban. Pelaku dengan rekam jejak kekerasan seperti ini harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol. Adarma Sinaga, menegaskan pihaknya akan terus memburu pelaku lain dari jaringan KKB.
“Kami terus memantau pergerakan jaringan KKB dan memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan akan dilakukan tanpa kompromi,” tegasnya.
Penangkapan Maam Taplo dinilai menjadi salah satu capaian penting dalam upaya penegakan hukum serta stabilisasi keamanan di wilayah Pegunungan Bintang dan sekitarnya.
Editor : Darul Muttaqin