Bukan Hujan! Bupati Jayapura Spill Penyebab Banjir Sentani: Parit Sempit dan Ruko Nakal
JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Bupati Jayapura, Yunus Wonda menegaskan bahwa penyebab utama banjir berulang yang melanda sejumlah kawasan di Kota Sentani adalah drainase sempit serta bangunan yang berdiri menutup alur air. Kondisi ini membuat aliran air tersumbat dan meluap setiap kali hujan deras.
Salah satu titik paling kritis berada di depan kawasan 751. Menurut Bupati Wonda, wilayah tersebut menjadi tumpuan aliran air dari Jalan Sosial, Pasar Tabita, serta area belakang 751. Namun, parit di bagian depan menyempit sehingga tidak mampu menampung debit air.
“Di belakang salurannya besar, tapi begitu sampai depan langsung menyempit. Itu yang menyebabkan banjir terus terjadi,” ujar Wonda di ruang kerjanya, Rabu (26/11/2025).
Ia mengungkapkan, sebuah bangunan ruko diduga berdiri menutup jalur drainase utama, sehingga memperburuk sumbatan di area tersebut. Pemerintah, kata Wonda, akan meminta pemilik bangunan mengosongkan dan membongkar bagian yang menghambat aliran demi kepentingan umum.
Selain kawasan depan 751, masalah serupa juga ditemukan di Pasar Baru. Penyumbatan terjadi akibat bangunan tambahan serta rumput liar yang menutup jalur drainase. Padahal, aliran di bagian belakang pasar cukup besar untuk menampung air.
“Pemerintah akan melakukan pembersihan dan penertiban di kawasan tersebut,” tegas Bupati.
Untuk penanganan permanen, Bupati Wonda menyebut pihaknya akan meminta Balai Besar agar memperbesar parit utama, terutama di jalur besar yang menjadi titik kumpul aliran air. Banyak parit yang ada saat ini, menurutnya, berukuran kecil layaknya parit perumahan sehingga tidak memadai untuk menampung aliran besar saat hujan deras.
“Kita minta Balai untuk memperbesar parit dan membuka aliran langsung ke kali besar,” ujarnya.
Namun, jika penanganan dari Balai Besar berjalan lambat dan terjadi kondisi darurat yang mengancam keselamatan warga, pemerintah daerah akan turun langsung melakukan tindakan cepat.
“Ini persoalan banyak orang dan menyangkut kemanusiaan. Kalau kondisi tidak normal, kita akan tangani terlebih dahulu meskipun permanennya dilakukan oleh lembaga teknis terkait,” pungkasnya.
Editor : Darul Muttaqin