Pada kesempatan itu pula, Ketua Departemen Pendidikan Majelis Pusat (MP) GPdI, Pendeta Dr. Robert Makal menjelaskan, bahwa penyelengaraan kurikulum di SAG ini, akan diseragamkan dengan Sekolah Alkitab di seluruh Indonesia.
“Mengingat saat ini, kebutuhan Pemerintah adalah penempatan guru pengajar di sekolah harus bergelar Sarjana Pendidikan Agama Kristen,’’ ujarnya
Majelis Pusat GPdI juga berharap guru guru yang akan mengajar di Sekolah Alkitab ini harus memiliki kompetensi sehingga pendidikan Sekolah Alkitab Genyem benar benar sekolah yang Professional.
"Terimakasih atas upaya kerja keras Majelis Daerah GPdI Papua dalam pelayananannya mengaktifkan kembali proses pendidik SAG," kata Pendeta Robby mewakili Majelis Pusat GPdI
Sekolah Alkitab memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi penerus. Melalui pengajaran Alkitab para siswa akan diajarkan nilai-nilai kebenaran, kasih pengampunan ,dan pengabdian kepada sesama, ini adalah dasar-dasar yang akan membimbing mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakain canggih.
Hal ini disampaikan Asisten III Pemerintah Kota Jayapura Amos Solossa, hadir mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura menyampaiakan apresiasi atas hadirnya Sekolah Alkitab Genyem di Papua.
Diketahui bahwa SAG berdiri tahun 1992 oleh Pdt. Andreas Ayomi namun sejak tahun 1998 sempat berhenti karena ada masalah internal.
Sebagai kelanjutan SAG melalui Pleno Majelis Daerah GPdI Papua, telah merancang, mempersiapkan Sekolah Tinggi Teologi Pantekosta Papua di Kota Jayapura.
Dalam perehatan tersebut, Ketua Departemen Pendidikan MP GPdI, Pdt. Robert Makal menyerahkan Kartu siswa-siswi SAG dan buku pengajar, penyerahan pataka panji SAG dan Buku Kurikulum kepada Ketua MD GPdI Papua Pendeta Timotius Dawir selaku kepala sekolah sebagai tanda dibukanya tahun ajaran baru sekolah Alkitab Genyem di Provinsi Papua.
Editor : Damn
Artikel Terkait