JAYAPURA, iNewsJayapura.id - Tahapan Pemilu 2024 masih berjalan hingga kini, sesuai jadwal yang termuat pada laman infopemilu.kpu.go.id mulai 24 April hingga 25 November 2023 adalah pencalonan anggota legislatif (Caleg) DPD, DPRD Kabupaten/Kota dan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023 adalah pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
Seiring makin dekatnya masa Pesta Demokrasi tersebut, berbagai sosok calon telah bermunculan di media sosial maupun media mainstream, baik calon anggota DPD, DPR RI, dab DPRD, termasuk sosok calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan bertarung pada Pemilu Serentak 2024 mendatang.
Berbagai tokoh masyarakat mengingatkan agar para calon tidak menggunakan politik hitam dengan saling menyerang atau menjatuhkan lawan politik, lantaran dampak besarnya adalah memecah belah persatuan bangsa.
Salah satu tokoh di Papua dari Sekretariat Dewan Peradilan Adat Sentani yang menyuarakan hal tersebut adalah Pendeta Lindert Hengga. Dia yang merupakan Bapak Gembala di Gereja Karismatik Papua Jemaat Sahabat Allah dari Kabupaten Jayapura.
Pendeta Lindert meminta kepada seluruh peserta Pemilu untuk memberikan pendidikan Politik yang baik kepada masyarakat.
"Jangan mainkan politik hitam, jangan sebar berita hoax yang saling menjatuhkan atau bahkan mengadu domba masyarakat hanya untuk kepentingan jabatan atau kedudukan. Para calon dan seluruh Partai Politik peserta Pemilu harus memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat," ucap Pendeta Lindert, Kamis (28/9/2023).
Kepada seluruh masyarakat, dia juga mengingatkan agar tidak terpengaruh atas permainan politik yang dimainkan kelompok tertentu dengan menyebarkan berita bohong yang menjatuhkan lawan politik hanya untuk kepentingan calon tersebut atau kelompoknya sendiri.
"Sebagai masyarakat yang nantinya memilih, kita harus jeli dan cerdas dengan sosok calon yang akan dipilih. Latar belakang dan kinerjanya menjadi dasar kita menjatuhkan pilihan, namun tetap dengan positif, tidak membuat atau menyebar berita hoax," ucapnya.
Pendeta Lindert juga mengajak warga gereja di Papua untuk menyatukan semangat dan mensukseskan Pemilu yang akan datang.
"Saya mewakili seluruh pelayan gereja di Papua menghimbau dan berharap agar Papua tetap aman dan kondusif jelang dan sampai selesai Pemilu 2024," pungkasnya.
Editor : Sari
Artikel Terkait